Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 121, Tugas 1 Unsur-unsur Cerpen

- 14 Oktober 2022, 15:15 WIB
Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 121, Tugas 1 Unsur-unsur Cerpen
Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 121, Tugas 1 Unsur-unsur Cerpen /Buku Kemendikbud Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA MA

RINGTIMES BALI – Artikel berikut berisi pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA semester 2 halaman 121, Tugas 1 diskusi tentang unsur-unsur cerpen.

Pada pembahasan soal Bahasa Indonesia halaman 78 dalam artikel ini disertai dengan jawaban lengkap yang diharapkan dapat membantu siswa dalam mendalami materi tentang unsur-unsur cerpen.

Soal dan pembahasan Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA pada Tugas berikut ini dapat dijadikan sebagai referensi belajar dan evaluasi belajar siswa.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 93 Kegiatan 4.1, Kunci Jawaban Lengkap Puisi Hujan Bulan Juni

Dikutip dari Buku Elektronik Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA Edisi Revisi 2017 yang disusun oleh Prof. Dr. Suherli, M.Pd dkk, simak pembahasan soal yang dilansir dari kanal Youtube Bapak Iwan pada 14 Oktober 2022 berikut ini:

Tugas 1

Unsur apa saja yang dominan pada cuplikan-cuplikan cerita berikut? Berkelompoklah untuk mendiskusikan unsur-unsur cerpen.
a. Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudin kan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 65 66, Kegiatan 3.2 Bagian dari Teks Eksposisi

Kalau benar begitu, apalagi yang sekarang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengubah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan, aku tolong. Tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kaulihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah