Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 143, Fakta dan Opini Setiap Paragraf Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia

- 25 September 2022, 06:25 WIB
Pembahasan materi Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 143.
Pembahasan materi Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 143. /Tangkapan Layar Buku Kemdikbud

RINGTIMES BALI – Halo adik-adik, kali ini kita akan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK halaman 143 tentang artikel 'Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia'.

Pada artikel ini disediakan pembahasan tentang fakta dan opini pada setiap paragraf yang tertera pada buku paket Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK kalian di halaman 143.

Pada halaman 143 ini, adik-adik akan belajar tentang fakta dan opini pada setiap paragraf artikel yang berjudul 'Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia'.

Baca Juga: Soal UTS PTS MTK Kelas 7 SMP MTs Kurikulum 2013 Materi Bilangan Berpangkat

Adik-adik diminta untuk menemukan fakta dan opini dalam artikel yang berjudul 'Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia'. Kemudian, diminta untuk membedakan antara fakta dan opini dengan mengisi kolom yang sudah disediakan.

Pembahasan ini hanya dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar dan memahami materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK halaman 143.

Yuk, simak pembahasan materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK berikut ini, dilansir dari Buku Kemdikbud dipandu Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember, Muhammad Khusaini, S.Pd.

Baca Juga: Latihan Soal UTS PTS Prakarya Kelas 8 Semester 1 Tahun 2022 Full Pembahasan Kunci Jawaban

Pembahasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 143

Tugas

Setelah menemukan fakta dan opini dalam artikel yang berjudul 'Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia', kamu diminta untuk membedakan antara fakta dan opini dengan mengisi kolom berikut ini!

Baca Juga: Soal UTS PTS MTK Kelas 7 SMP MTs Kurikulum 2013 Materi Bilangan Berpangkat Bagian 2

Paragraf 1

Fakta:

Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam konstitusi Indonesia.

Opini:

Tidak hanya sebagai hak, sehat menjadi kewajiban negara karena pada sejatinya komponen tersebut merupakan investasi yang penting bagi suatu bangsa.

Rakyat yang sehat bukan hanya sehat fisik, melainkan juga sehat secara mentak, sehat dalam pergaulan sosial dan tak lepas dari aspek spiritual.

Baca Juga: Soal UTS PTS Bahasa Jawa Kelas 7 SMP MTs Kurikulum 2013 Materi Unggah-unggah Basa Jawa Bagian 2

Paragraf 2

Fakta:

Keempat transisi tersebut adalah transisi demografi, epidemologi, gizi dan transisi perilaku.

Opini:

Kini rakyat Indonesia mengalami empat transisi masalah kesehatan yang mmberikan dampak double burden alias beban ganda.

Paragraf 3

Fakta:

Sementara itu, masalah kesehatan klasik dari populasi penduduk yang bayi, balita, remaja dan ibu hamil tetap saja belum berkurang.

Opini:

Transisi demogradi ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat, berakibat penduduk usia lanjut bertambah dan menjadi tantangan tersendiri bagi sektor kesehatan karena meningkatnya kasus-kasus geriatri.

Baca Juga: Soal PTS Prakarya Kelas 8 Semester 1 Tahun 2022 Part 2 dan Kunci Jawaban Lengkap

Paragraf 4

Fakta:

Transisi epidimiologi datang dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Penyakit menular seperti tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare cacingan, hepatitis virus dan HIV tetap eksis dari tahun ke tahun.

Opini: -

Paragraf 5

Fakta:

Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi. Di satu sisi kita berhadapan dengan kasus penduduk gizi lebih (kegemukan/obesitas), sementara kasus gizi kurang masih tetap terjadi.

Opini:

Perilaku hidup ”modern”, atau lebih tepatnya ”sedentary” mulai menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat.

Gaya hidup serba instan, termasuk dalam memilih bahan pangan, dan kurang peduli aspek kesehatan, sementara sebagian yang lain masih percaya mitos-mitos yang diwariskan berkaitan dengan sakit-sehatnya seseorang.

Baca Juga: Soal PTS Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1 Tahun 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Paragraf 6

Fakta:

Kini, penduduk dengan penghasilan yang menengah ke bawah juga sudah banyak yang mengalami sakit serupa.

Opini:

Dari keempat transisi tersebut, yang paling berat membebani kita saat ini adalah peningkatan prevalensi penyakit tidak menular.

Dulu, penyakit jantung, pembuluh darah, gagal ginjal, stroke, hipertensi, kencing manis, dan kanker, merupakan penyakit kronis yang akrab dengan populasi penduduk kaya.

Paragraf 7

Fakta: -

Opini:

Jika dirunut di mana masalahnya, akan kita temukan bahwa penyelamatan dan pengelolaan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari pembuahan hingga anak berusia dua tahun, memiliki peran yang sangat besar.

Setelah fase HPK tersebut, akar penyebab ikutan yang makin memberatkan kita adalah ”sedentary life style” pola hidup yang tidak sehat akibat penerapan diet yang keliru dan rendahnya aktivitas fisik.

Baca Juga: Soal PTS Bahasa Jawa Kelas 1 Semester 1 Tahun 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Paragraf 8

Fakta:

Langkah pencegahan dan penanggulangan masalah ini bisa kita mulai sesegera mungkin.

Adapun langkah-langkahnya adalah selamatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan penerapan diet sehat serta aktivitas fisik yang teratur.

Opini:

Karena itu, perlu ada gerakan bersama untuk dua hal ini, gerakan masyarakat sadar gizi dan gerakan masyarakat sadar olahraga.

Paragraf 9

Fakta:

Guru besar administrasi kesehatan dari Universitas Berkeley, Henrik L Blum, menyatakan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan manusia/rakyat, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan genetik/keturunan.

Secara sederhana, Hodgetts dan Cascio membagi dua pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan 142 Kelas XII Bahasa Indonesia kesehatan perorangan.

Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh ahli kesehatan masyarakat, dengan perhatian utama pada upaya memelihara kesehatan rakyat dan mencegah penyakit.

Opini: -

Baca Juga: Soal PTS Prakarya Kelas 8 Semester 1 Tahun 2022 dan Kunci Jawaban Lengkap

Paragraf 10

Fakta:

Sasaran utama layanan kesehatan masyarakat adalah kelompok atau masyarakat secara keseluruhan dan selalu berupaya mencari cara yang efisien.

Pelayanan kesehatan berikutnya adalah layanan kesehatan perorangan yang tenaga pelaksana utamanya adalah dokter, dengan perhatian utama pada penyembuhan dan pemulihan penyakit.

Sasaran utama adalah perorangan dan keluarga.

Opini:

Jenis layanan ini menurut Hodgetts dan Cascio kurang memperhatikan aspek efisiensi.

Baca Juga: Soal PTS IPA Kelas 7 SMP MTs Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan 2

Paragraf 11

Fakta:

Untuk Indonesia, pelayanan kedokteran (kesehatan perorangan) masuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dari segi kuantitas, dokter umum per 17 November 2015 (Data KKI) sebanyak 108.028 dokter umum yang memiliki STR saat ini mestinya cukup untuk melayani 152.721.329 peserta JKN.

Opini:

Faktor distribusi dokter yang kurang baik kemudian menjadi catatan tersendiri sehingga sebagian peserta JKN terutama di daerah pedalaman, kepulauan, dan perbatasan, menjadi sulit mendapatkan akses ke dokter.

Baca Juga: Soal PTS Bahasa Sunda Kelas 9 Semester 1 Tahun 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Paragraf 12

Fakta:

Terjadi penumpukan dokter di kota dan daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi karena pendapatan dokter sekitar 80% dari praktik pribadi.

Sekalipun memang dalam era JKN pendapatan dari praktik pribadi pelanpelan berkurang/menghilang.

Opini:

Aspek ini tidak bisa tidak harus diperhitungkan bila ingin menata persebaran dokter.

Paragraf 13

Fakta:

Jumlah dan kondisi puskesmas saat ini ada 9.799. Persebarannya tidak seimbang dengan jumlah dokter umum dan pertambahan dokter sekitar 5.000 orang per tahun profesional dokter per tahun.

Opini:

Akibatnya, BPJS sebagai pelaksana JKN belum dapat mengandalkan seluruh puskesmas tersebut sebagai ujung tombak pelayanan.

Baca Juga: Soal PTS Bahasa Sunda Kelas 8 Semester 1 Tahun 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Paragraf 14

Fakta:

Saat ini, setelah hampir dua tahun JKN berjalan, dokter umum yang ditempatkan pada garda terdepan pelayanan kesehatan masih dibayar lebih rendah dari kepantasan dan beban kerja, serta tidak mempunyai kepastian pendapatan.

Opini:

Model pembayaran kapitasi yang besarannya kurang layak menjadikan dokter (terutama yang bukan PNS) berada dalam kekhawatiran beban finansial yang cukup mengganggu.

Hal ini secara tidak langsung berpotensi menyebabkan berkurangnya kualitas pelayanan yang dapat merugikan pasien.

Baca Juga: Soal PTS IPA Kelas 7 SMP MTs Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan 3

Paragraf 15

Fakta:

Tahun 2015 ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali bermuktamar dan menawarkan konsep pelayanan kesehatan terstruktur yang merata dan berkeadilan untuk mengurai sebagian dari masalah kesehatan dalam era JKN sekarang ini.

Opini:

Disebutkan bahwa pelayanan kesehatan baik kesehatan masyarakat maupun kesehatan per orangan (kedokteran) hanyalah memiliki kontribusi 15% dalam meningkatkan derajat kesehatan penduduk.

Paragraf 16

Fakta:

Bagian yang lebih besar lagi merupakan tanggung jawab sektor di luar pelayanan kesehatan dan pelayanan kedokteran.

Opini:

Memang boleh dikatakan sangat kecil, tetapi bila tanggung jawab ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya tentu memiliki makna yang sangat berarti.

Oleh karena itu, ke depan, Indonesia perlu merumuskan sistem kesehatan nasional (SKN) yang mengintegrasikan sektor-sektor lain di luar kesehatan, yang diyakini mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP MTs Halaman 104, Bagian-Bagian Struktur Teks Prosedur

Paragraf 17

Fakta: -

Opini:

Bahkan karena sistem kesehatan mengatur dan mengintegrasikan sektor di luar sektor kesehatan, SKN perlu diatur dalam melalui undang-undang.

Sebagai padanannya adalah mengatur sistem pembiayaan diatur melalui UU SJSN dan UU BPJS. Salam Sehat Indonesia.

Itulah pembahasan materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 12 SMA MA SMK.

Semoga dapat membantu. Selamat belajar.

Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk membantu orang tua dalam belajar anak di rumah. Pembahasan di atas bersifat terbuka dan dapat dikembangkan oleh orang tua dan siswa.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah