Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA MA Halaman 186, Mendeskripsikan Politik Etis Kolonial Belanda

- 15 September 2022, 17:10 WIB
Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA MA Halaman 186, Mendeskripsikan Politik Etis Kolonial Belanda
Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA MA Halaman 186, Mendeskripsikan Politik Etis Kolonial Belanda /Tangkapan layar buku kemdikbud

RINGTIMES BALI - Berikut ini pembahasan Sejarah Indonesia halaman 186, materi Mendeskripsikan Politik Etis Kolonial Belanda kelas 11 SMA MA.

Adanya pembahasan pada halaman 186 Sejarah Indonesia kelas 11 SMA MA, kami harap bisa membantu baik dari siswa, guru maupun orang tua untuk belajar dan mengevaluasi dari materi Mendeskripsikan Politik Etis Kolonial Belanda.

Dilansir dari laman Buku Sekolah Elektronik Kemdikbud pada 15 September 2022, simak pembahasan Sejarah Indonesia kelas 11 SMA MA pada halaman 186 dipandu oleh Alumni Sastra Sejarah Universitas Jember, Arif Budiman, S.S.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 73, Associating Written-Spoken: Parts of Rice Cooker, Lengkap

Juru bicara sosialis Belanda, yakni Van Kol pada akhir aba XIX melancarkan kritik terhadap keadaan Hindia Belanda yang semakin terpuruk.

Ia mengungkapkan bahwa selama satu abad lebih pemerintah mengambil keuntungan dari penghasilan rakyat, namun tidak ada satu persen pun yang dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat Hindia Belanda.

Selain itu, Van Deventer pada 1899 menulis buku yang berjudul "Hutang Kehormatan”. Ia menuliskan bahwa harus ada politik balas budi atau Politik Etis.

Baca Juga: Soal UTS PTS PKN kelas 7 2022, Materi Apakah Maksud dari Budaya Demokrasi Bagian 6

Politik Etis dipimpin oleh Menteri Jajahn Alexander W.F Idenburg yang kemudian menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1909-1916).

Terdapat tiga program Politik Etis, yakni Irigasi, edukasi dan transmigrasi. Politik Etis ini membawa pengaruh besar terhadap perubahan arah kebijakan politik negeri Belanda atas negeri jajahannya.

Pengaruh pendidikan memiliki dampak sangat kecil terhadap kaum pribumi, namun membawa dampak pada tumbuhnya sekolah-sekolah. Pada 1900, tercatat sebanyak 169 Eurepese Lagree School.

Baca Juga: Pembahasan PKN Kelas 12 SMA Halaman 26 Tugas Mandiri 1.4 Terbaru 2022

(ELS) di seluruh Hindia Belanda. Dari sekolah ini murid-murid bisa meningkatkan pelajaran ke STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) ke Batavia atau Hoogeree Burgelijk School (HBS).

Selain itu juga dikenal sekolah OSVIA (sekolah calon pegawai) yang berjumlah enam buah. Dalam memperluas program pendidikan, maka diperlukan keberadaan sekolah guru.

Para pemuda aktivis banyak yang bersekolah di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) yang berpusat di Batavia.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 66-67 Ingredients Steps to Cook Vegetables Coconut Dressing

Sekolah tersebut sering disebut dengan “Sekolah Dokter Jawa” Dari sekolah ini lahir beberapa tokoh pergerakan kebangsaan.

Harus diakui, meskipun kaum pribumi yang bisa bersekolah sangat sedikit, namun keberadaan sekolah itu telah menumbuhkan kesadaran di kalangan pribumi akan pentingnya pendidikan.

Hal tersebut mempercepat proses modernisasi dan munculnya kaum terpelajar yang akan membawa pada kesadaran nasionalisme.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 82 83, Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Itulah pembahasan dari materi Mendeskripsikan Politik Etis Kolonial Belanda halaman 186 untuk kelas 11 SMA MA.

Disclaimer:

Artikel ini dibuat untuk membantu adik-adik kelas 11 SMA MA untuk memudahkan pembelajaran dan menjawab pertanyaan pada halaman 186.

Artikel ini tidak menjamin kebenaran yang bersifat mutlak, sebab terdapat kemungkinan ada eksplorasi jawaban dari yang lain***

Sumber: buku kemdikbud

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah