Tsabits pun tanpa berpikir panjang memungut dan memakan buah apel itu lantaran dirinya tengah kehausan karena cuaca yang panas.
Namun ketika baru memakannya, Tsabits teringat bahwa buah apel itu bukan miliknya dan belum memperoleh izin dari pemiliknya.
Hal tersebut membuat Tsabits bergegas masuk ke dalam kebun dan menemui si pemilik kebun agar sang pemilik menghalalkan apel yang telah ia makan.
Singkat cerita, Tsabits menemui pemilik kebun di rumahnya dengan menempuh perjalanan sehari semalam.
Tsabits pun menjelaskan maksud dan tujuannya kepada sang pemilik kebun.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 143 Kegiatan 3 Permainan Komputer Apakah Mubazir?
Namun, Sang pemilik kebun tidak menghalalkannya kecuali dengan satu syarat yaitu Tsabits harus menikahi putrinya.
Pemilik kebun itu menjelaskan kekurangan-kekurangan putrinya yaitu buta, bisu, tuli, dan lumpuh.
Tsabits akhirnya memenuhi syarat tersebut agar setengah buah apel yang dia makan dapat dihalalkan.