Kongres Pemuda II berawal dari tekad para pemuda Indonesia untuk mempersatukan pemuda Indonesia. Kongres ini dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, dan sebagainya serta pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oek Kay Siang, dan Tjoi Djien Kwie.
Pembicaraan ikrar Sumpah Pemuda ialah merupakan hasil dari rapat-rapat yang diselenggarakan sebanyak tiga kali.
2. Semangat dan komitmen peristiwa Sumpah Pemuda: Sumpah Pemuda tidak hanya disusun semata-mata untuk menggerakkan para pemuda untuk meraih kemerdekaan, namun juga mempertegas jati diri bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan semangat yang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda. Suatu semangat yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita.
Yang kemudian dibungkus dengan komitmen untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, satu tanah air yang pertama-tama ditandai dengan disepakatinya Bahasa universal antarbangsa, Bahasa Indonesia.
Semangat Sumpah Pemuda harus tetap ada setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diraih. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur apabila bangsa Indonesia tidak lagi memiliki semangat bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
3. Makna Sumpah Pemuda bagi perjuangan kemerdekaan: Dari Sumpah Pemuda tersirat makna yang sangat penting untuk bangsa Indonesia.