Padahal apabila kita niatkan semata-mata untuk menghargai alam, semua itu sah-sah saja. Memberikan sesaji di beberapa pohon besar, bukan karena kita ingin menyembah pohon tersebut, melainkan karena kita menyadari bahwa pepohonan yang berusia tua tersebut telah banyak memberikan manfaat berupa hawa sejuk, sumber mata air dan keindahan alam.
Selaras dengan itu, agar semakin banyak manfaat, perbanyaklah menanam pohon.
Emosi:
Kita juga menyadari bahwa akhir-akhir ini kita merasakan kualitas kehidupan dan keseimbangan alam kita mulai banyak berubah dibanding beberapa tahun silam.
Kita sudah jarang mendengar suara burung-burung di pepohonan setiap pagi. Kita juga jarang mendengar suara semilir daun-daun yang bergerak ditiup angin.
Kedamaian-kedamaian seperti itu perlahan-lahan mulai hilang dari kehidupan kita sehari-hari, padahal kita tinggal di desa. Menghadirkan kedamaian tersebut di sekitar kita, menjadi tugas wajib agar anak cucu kita kelak juga akan merasakan keseimbangan alam yang menghadirkan rasa damai dalam jiwa.
Mengingat tumbuhnya pepohonan membutuhkan waktu bertahun-tahun, kita harus secepatnya melakukan penanaman pohon secara bersama-sama dan dalam jumlah yang besar sebagai warisan bagi anak cucu kita kelak.
Logika: