Kunci Jawaban Buku Paket PKN Kelas 7 Halaman 139 140 Tabel 6.1 Terlengkap 2022, Perjuangan Pahlawan

- 20 Mei 2022, 12:14 WIB
Simak kunci jawaban buku paket PKN kelas 7 halaman 139 140 Tabel 6.1, Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Simak kunci jawaban buku paket PKN kelas 7 halaman 139 140 Tabel 6.1, Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia. /Tangkap layar buku PKN kelas 7/buku.kemdikbud.go.id

RINGTIMES BALI - Simak kunci jawaban buku paket PKN kelas 7 halaman 139 140 Tabel 6.1 terlengkap 2022, Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Halo adik-adik, kali ini kami akan membantu kalian mengisi tabel 6.1 buku paket PKN kelas 7 halaman 139 140 dengan kunci jawaban lengkap untuk menjelaskan Perjuangan Pahlawan dalam Meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Pada kunci jawaban buku paket PKN kelas 7 halaman 139 140 terbaru 2022, akan dibahas mengenai Perlawanan Rakyat Maluku, Kaum Padri, Pangeran Diponegoro, Sulawesi, Kalimantan, Aceh, Tanah Batak, Bali, Sumpah Pemuda, BPUPKI, Proklamasi Kemerdekaan, dan PPKI lengkap dari masa perjuangan, lawan, dan ringkasan.

Baca Juga: Ciri Orientasi pada Fabel, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Halaman 211

Dilansir dari buku.kemdikbud dan Media Kunci Jawaban yang dibahas ulang oleh Kunti Nur Afifah, S.Pd., alumni Pendidikan PKN UMM pada Jumat, 20 Mei 2022, berikut pembahasan lengkapnya.

Tabel 6.1 PKN Kelas 7 halaman 139-140

1. Perlawanan Rakyat Maluku

Masa perjuangan: 1811-1818

Perjuangan melawan: VOC Hindia Belanda

Ringkasan Perjuangan: Tokoh yang cukup terkenal dalam perlawanan rakyat Maluku adalah Kapitan Pattimura.

Banyak perjuangan yang dilakukan seperti melakukan berbagai penyerbuan ke benteng VOC, menghancurkan kapal-kapal VOC, menentang berbagai kebijakan Belanda.

Perjuangan Rakyat Maluku harus berakhir kala Kapitan Pattimura dihukum gantung pada 16 Desember 1817.

Putri Beliau Christina Martha Tiahahu berusaha melanjutkan perjuangan namun akhirnya tertangkap dan meninggal pada 2 Januari 1818 karena sakit.

Baca Juga: Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan Bintara Polri 2022 Latihan CAT Akademik Beserta Kunci Jawaban Lengkap

2. Perlawanan Kaum Padri

Masa perjuangan: 1821-1837 (26 tahun)

Perjuangan melawan: Belanda

Ringkasan Perjuangan: Semula sebelum terjadinya perlawanan Kaum Padri, telah terjadi konflik antara mereka dengan kaum adat.

Belanda datang dan berusaha mengadu domba antara Kaum Padri dengan Kaum Adat. Hal itu dilakukan Belanda dengan tujuan agar dapat menguasai Sumatera Barat.

Namun usaha untuk mengadu domba tersebut akhirnya tercium oleh Kaum Padri dan Adat sehingga akhirnya mereka melakukan perlawanan bersama terhadap Belanda.

Perlawanan tersebut dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol.

3. Perlawanan Pangeran Diponegoro

Masa perjuangan: 1825-1830

Perjuangan melawan: Kolonial Belanda

Ringkasan perjuangan: Perang Diponegoro terjadi ketika Pangeran Diponegoro melancarkan pemberontakan terhadap kesultanan Yogyakarta dan Belanda pada tahun 1825.

Hal-hal yang mendasari perang ini yaitu:

- Pembangunan jalan oleh Belanda di tanah makah leluhur Pangeran Diponegoro

- Paksaan pada penduduk Jawa untuk menanam tanaman untuk dieksport oleh Belanda

Awalnya, Pangeran Diponegoro memperoleh keberhasilan dalam perang ini, karena dukungan dari rakyat yang menentang Belanda.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 256 257 Kegiatan 9.9 Buku Fiksi dan Nonfiksi

Namun perlahan Belanda berhasil membalik keadaan. Belanda mendatangkan pasukan kolonial Hindia Belanda (KNIL) dari pulau lain dan dari Belanda sendiri.

Belanda kemudian menekan pasukan Diponegoro dengan sistem benteng atau yang biasa disebut benteng-stelsel yang membatasi gerakan pasukan Diponegoro.

Wabah kolera dan disentri merebak dalam kondisi perang ini dan membunuh banyak rakyat dan pasukan Diponegoro.

Penyakit dan strategi Belanda ini melemahkan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Satu persatu pendukung Pangeran Diponegoro tertangkap atau menyerah, seperti Kyai Mojo pada tahun 1828 dan Pangeran Mangkubumi serta Sentot Alibasyah pada tahun 1829.

Oleh karena terdesak, Pangeran Diponegoro setuju untuk berunding dengan Belanda pada tahun 1830, namun pihak Belanda berkhianat. Pangeran Diponegoro ditawan dan dibuang ke pulau Sulawesi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 256 257 Kegiatan 9.9 Buku Fiksi dan Nonfiksi

4. Perlawanan Rakyat Sulawesi

Masa perjuangan: 1829-1907

Perjuangan melawan: Belanda

Ringkasan perjuangan: Perlawanan disebabkan karena hanya Kerajaan Gowa yang mau mengakui kekuasaan Belanda, sedangkan Kerajaan Soppeng dan Wajo tidak.

Belanda yang kurang diterima menyerang Tanette serta Kerajaan Suppa dan berhasil menguasainya.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya perlawanan dari masyarakat Bone.

Akibat dari perlawanan rakyat Sulawesi Selatan, kedudukan Belanda di Makassar semakin melemah yang kemudian mendapat bantuan pasukan dari pemerintah kolonial Belanda yang dipimpin van Geen.

15 Februari 1825, van Geen menyerang pusat-pusat pertahanan pasukan Bone.

Pertempuran terus berkobar dan pasukan Bone bertahan mati-matian namun kalah dalam persenjataan membuat benteng Bone dapat dikuasai oleh Belanda.

Jatuhnya Bone membuat perlawanan rakyat semakin lemah, tetapi pertempuran-pertempuran kecil masih terus berlangsung hingga awal abad ke-20.

Baca Juga: Contoh Soal UAS UKK PAS PJOK Kelas 1 SD MI Semester 2, Lengkap dengan Kunci Jawaban Part 3

5. Perlawanan Rakyat Kalimantan

Masa perjuangan: 1859-1905

Perjuangan melawan: Belanda

Ringkasan perjuangan: Perjuangan melawan Belanda berlangsung tahun 1859 dan dipimpin oleh Sultan Hidayatullah II dan Pangeran Antasari, di Kesultanan Banjar yang mencakup Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Perlawanan terhadap Belanda didasari karena mencampuri urusan pemerintahan Kerajaan Banjar.

Pangeran Hidayat yang memimpin perlawanan ditangkap dan dibuang ke Cianjur dan dilanjutkan oleh Pangeran Antasari.

Perjuangan terhenti karena Pangeran Antasari wafat yang disebabkan oleh penyakit cacar dan paru-paru.

Pangeran Antasari dimakamkan di Banjarmasin.

Sepeninggalan Pangeran Antasari, perjuangan tetap dilanjutkan oleh keturunannya hingga tahun 1905.

Baca Juga: Contoh Soal UAS UKK PAS PJOK Kelas 1 SD MI Semester 2, Lengkap dengan Kunci Jawaban Part 3

6. Perlawanan Rakyat Aceh

Masa perjuangan: 1873-1904

Perjuangan melawan: Pemerintah Hindia Belanda

Ringkasan perjuangan: Belanda mendahului menyerang Aceh pada 1873 di bawah pimpinan Mayor Jenderal Kohler.

Belanda menyerang Aceh dengan menghancurkan Masjid Baiturrahman dan Jenderal Kohler tewas.

Belanda berhasil dipukul mundur dengan tewasnya Kohler dan pergi dari Aceh.

Pada akhir tahun 1873, Belanda kembali melakukan serangan di bawah pimpinan Mayor Jenderal Van Swieten Belanda dengan kekuatan 8.000 orang tentara.

Tokoh Aceh bersatu sehingga Belanda mengalami kesulitan dan mengirim Dr. Snouck Hurgroje yang merupakan ahli Islam dari Belanda untuk mempelajari kehidupan sosial budaya Aceh.

Siasat itulah yang akhirnya dapat menaklukkan Aceh.

Istana kesultanan berhasil diduduki Belanda pada tahun 1874.

Sultan dan para tokoh yang meninggalkan istana terus melakukan perlawanan di luar kota.

Pada 28 Januari 1874, Sultan Mahmud Syah wafat lalu digantikan oleh putranya, Muhammad Daud Syah.

Baca Juga: Contoh Soal UAS UKK PAS PJOK Kelas 1 SD MI Semester 2, Lengkap dengan Kunci Jawaban Part 2.

7. Perlawanan Rakyat Tanah Batak

Masa perjuangan: 1870-1907

Perjuangan melawan: Pemerintah Hindia Belanda

Ringkasan perjuangan: Pada masa perjuangan yang dilakukan oleh rakyat tanah Batak sendiri adalah sebuah bentuk dari perjuangan melawan tentara Belanda yang berupaya untuk memecah belah kerajaan di daerah tanah Batak dengan konsep devide at impera.

Perlawanan dilatarbelakangi oleh ekspedisi militer pemerintah Hindia Belanda yang ingin menaklukkan daerah Sumatera Utara.

Peristiwa terbunuhnya Sisimangaraja X yang membuat rakyat Batak mulai hati-hati dan tidak simpatik akan kedatangan Belanda.

Perlawanan ini juga dilatarbelakangi oleh upaya perluasan agama di Batak yang dianggap membahayakan.

Perlawanan pertama terjadi di Toba Silindung pada saat pertama kali Belanda menginjakkan kaki di tanah Batak.

Perlawanan rakyat Batak memiliki dua macam pertahanan yakni benteng alam dan benteng buatan.

Pertempuran pun semakin merajalela. Perlawanan ini berakhir ketika Sisimangaraka XII gugur dan menyebabkan wilayah Batak jatuh ke tangan Belanda.

Belanda melakukan sebuah serangan yang dilakukan ke daerah Tapanuli, namun serangan yang dilakukan oleh Belanda tersebut dapat dihalang dan digagalkan oleh rakyat setempat.

Rakyat Tanah Batak kemudian melakukan penyerangan terhadap Belanda yang dilakukan oleh masyarakat setempat di daerah Silindung Humang dan Tobe Hulbung.

Rakyat Tanah Batak kemudian melakukan penyerangan terhadap Belanda di daerah pusat yang berada di daerah Sisingamangaraja di wilayah Fak-Fak.

8. Perlawanan Rakyat Bali

Masa perjuangan: 1846-1849

Perjuangan melawan: Belanda

Ringkasan perjuangan: Perjuangan rakyat Bali dikenal dengan istilah Puputan Jagaraga.

Perlawanan tersebut dilakukan dikarenakan kesewenang-wenangan Belanda terhadap kerajaan di Bali.

Pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang yang berlaku.

I Gusti Ketut Jelantik dan Raja Buleleng dibantu Jro Jempiring bersama rakyat Bali menggunakan strategi perang Supit Surang.

Strategi tersebut berhasil menewaskan 250 serdadu Belanda pada Perang Jagaraga pertama.

Pada 15 April 1849, pasukan Belanda di bawah Jenderal Michiels mendarat lagi di Pantai Sungsit dengan kekuatan 15.235 orang.

Berbekal pengetahuan tentang siasat pertahanan supit urang dari mata-mata mereka, Benteng Jagaraga jatuh ke tangan Belanda pada 19 April 1849 dan menguasai Bali Utara.

9. Sumpah Pemuda

Masa perjuangan: 27-28 Oktober 1928

Perjuangan melawan: Pemerintah Hindia Belanda

Ringkasan perjuangan: Sumpah Pemuda merupakan salah satu dari dua tonggak utama yang menandai lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan Sumpah Pemuda pada 1928 menjadi awal kebangkitan nasional.

Hal tersebut melandasi tumbuhnya kesadaran rakyat sebagai orang Indonesia.

Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda merupakan dampak dari politik etis yang dipelopori dan diperjuangkan Doewes Dekker atau Multatuli.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang menegaskan cita-cita berdirinya Negara Indonesia.

Ikrar ini sebenarnya merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang diadakan di Batavia selama 2 hari yaitu 27-28 Oktober 1928.

Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam 3 rapat yang dipimpin oleh Sugondo Djojopuspito perwakilan dari PPPI.

Rapat dilaksanakan di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), gedung Oost-Java Bioscoop, dan gedung Indonesische Clubgebouw.

Lagu Indonesia Raya dilantunkan pada acara penutupan yang dimainkan dengan biola oleh WR Supratman tanpa syair.

Kemudian kongres Pemuda II ini ditutup dengan mengumumkan hasil kongres yang ditulis oleh Moh. Yamin yang awalnya dibacakan oleh Soegondo.

Rumusan hasil Kongres Pemuda II tersebut saat itu disebut Sumpah Setia dalam ejakaan yang belum disepurnakan sebagai berikut:

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

10. BPUPKI

Masa perjuangan: 1 Maret - 17 Juli 1945

Perjuangan melawan: Pemerintah Jepang

Ringkasan perjuangan: BPUPKI merupakan singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Periapan Kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI dalam Bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.

BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan Ichibangase sebagai wakilnya. Badan ini dibentuk pada 29 April 1945.

Sidang BPUPKI 1 terlaksana pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 dengan hasil berupa rancangan dasar negara.

Sidang kedua berlangsung pada tanggal 10 - 17 Juli 1945 dengan hasil UUD.

11. Proklamasi Kemerdekaan

Masa perjuangan: 17 Agustus 1945

Perjuangan melawan: Pemerintah Jepang

Ringkasan perjuangan: Golongan muda dan tua berunding dalam penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung pada pukul 02.00-04.00 dini hari.

Teks Proklamasi Kemerdekaan ditulis di ruang makan di kediaman Laksamana Tadashi Maeda Jalan Imam Bonjol No.1.

Teks tersebut disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Konsep Teks Proklamasi Kemerdekaan ditulis sendiri oleh Ir. Soekarno.

Sukarni mengusulkan agar Teks Proklamasi ditandatangai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Teks Proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik.

Acara dimulai pada pukul 10.00 dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks.

Setelah itu, bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati dikibarkan, disusul sambutan oleh Soewirjo.

12. PPKI

Masa perjuangan: 7 - 22 Agustus 1945

Perjuangan melawan: Pemerintah Jepang

Ringkasan perjuangan: PPKI merupakan singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Dalam Bahasa Jepang, PPKI disebut Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo sebagai penasihat.

Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal Terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di Asia Tenggara.

PPKI dibentuk sesaat setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 7 Agustus 1945 karena dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia untuk merdeka dan menolak adanya keterlibatan pemimpin pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

Tugas PPKI yaitu melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Berita kekalahan Jepang menginisiasi PPKI untuk segera mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Selama masa tugasnya, PPKI melaksanakan sidang sebanyak tiga kali.

Hasil sidang I PPKI 18 Agustus 1945:

- Mengesahkan rancangan UUD sebagai UUD Negara RI
- Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden
- Untuk sementara waktu presiden dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia

Hasil Sidang II PPKI 19 Agustus 1945:

- Menetapkan wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi dan menunjuk gubernurnya
- Menetapkan dua belas departemen beserta menteri-menterinya
- Mengusulkan dibentuknya tentara kebangsaan
- Pembentukan komite nasional di setiap provinsi

Hasil Sidang III PPKI 22 Agustus 1945:

- Dibentuknya Komite Nasional
- Dibentuknya Partai Nasional Indonesia
- Dibentuknya tentara kebangsaan

PPKI dibubarkan pada tanggal 29 Agustus 1945 bersamaan dengan pelantikan anggota Komite Nasional Indonesia.

Itulah kunci jawaban Tabel 6.1 buku paket PKN kelas 7 halaman 139 140 tentang Perjuangan Pahlawan dalam Meraih Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Semoga bermanfaat dan dapat dipahami.

Disclaimer: Artikel ini berisi pembahasan terbuka yang dapat dieksplorasi siswa untuk memahami pelajaran.

Kebenaran jawaban tidak bersifat mutlak dan hanya merupakan alternatif yang bisa dieksplor oleh siswa.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Buku Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x