Kita melihat kabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.
2. Makna : Ironi pendidikan di Indonesia yang semakin kentara, terkait banyaknya universitas baik negeri maupun swasta yang membuka program studi kedokteran dengan biaya selangit, dengan input yang sebenarnya patut dipertanyakan, dan dengan output yang tidak terlalu kelihatan akan kiprahnya di bidang kesehatan.
Tenaga kesehatan di Indonesia, seperti dokter, perawat, dan bidan, secara kuantitas tentu sangat banyak, namun secara kualitas belum tentu mempunyai keterampilan yang mumpuni, komunikasi dengan masyarakat belum tentu baik, dan kepekaannya terhadap isu-isu ketidakadilan di negeri ini juga masih kurang.
Baca Juga: Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 7 Halaman 152 Terbaru 2022, Hasil Pengamatan Alat Musik Ansambel
Larik puisi : Seseorang berhak diberi ijazah dokter, dianggap sebagai orang terpelajar, tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada tirani meraja lela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja.
3. Makna : Daya saing bangsa terkait dengan kualitas sumber daya manusia, produktivitas, dan pendapatan per kapita.
Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang terdidik, terlatih, dan mempunyai kecapakan serta keterampilan khusus yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Larik puisi : Di dalam kegagapan, kita hanya bisa membeli dan memakai, tanpa bisa mencipta. Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Baca Juga: Soal PTS Kelas 6 Semester 2 Tema 9 dengan Kunci Jawaban, Muatan IPA
4. Makna : Krisis kepemimpinan yang mungkin akan menjadi masalah serius bagi bangsa ini kedepannya, jika tidak diperhatikan dari sekarang. Karena, kiprah sebagai bangsa yang besar dan berdaulat, membutuhkan generasi bangsa yang berkarakter kuat dan mempunyai jiwa kepemimpinan.