Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 210 Karakteristik Resensi Berdasarkan Isinya

- 13 April 2022, 12:51 WIB
Ilustrasi pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA halaman 210, Karakteristik Resensi Berdasarkan Isinya.
Ilustrasi pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA halaman 210, Karakteristik Resensi Berdasarkan Isinya. /chloestrong /Pixabay

RINGTIMES BALI – Artikel ini menyajikan pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA halaman 210, Karakteristik Resensi Berdasarkan Isinya.

Sajian pembahasan soal Bahasa Indonesia dalam artikel ini, dimaksudkan sebagai referensi dan bahan evaluasi belajar bagi siswa kelas 11 SMA MA.

Selain itu, pembahasan soal Bahasa Indonesia berikut ini, diharapkan dapat membantu proses belajar adik-adik kelas 11 SMA MA.

Baca Juga: Soal US MTK Kelas 6 dan Kunci Jawaban, Ujian Sekolah 2022 Lengkap dengan Pembahasan

Artikel pembahasan soal ini mengacu pada Buku Teks Bahasa Indonesia kelas 11 SMA MA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017, yang dilansir dari laman Buku Kemdikbud.

Sajian pembahasan soal dalam artikel ini, dipandu oleh Muhammad Khusaini, S.Pd Alumni Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember.

Berikut soal dan pembahasannya :

Setelah membaca kedua cuplikan resensi di atas (pada halaman sebelumnya di buku adik-adik), kemukakanlah karakteristik resensi berdasarkan isi resensi dengan mengikuti format berikut (format pada halaman 210 di buku adik-adik)

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 9 Kelas 4 SD MI Halaman 127 Subtema 3, Kegiatan Manusia Memengaruhi Lingkungan

Alternatif jawaban :

Isi Resensi

Teks 1 :

Judul buku : Agar Menulis – Mengarang Bisa Gampang

Identitas resensi :

Pengarang : Andrias Harefa

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2022

Jumlah halaman : 103

Baca Juga: Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah US Matematika Kelas 6 SD MI Tahun 2022, FPB dan KPK

Pendahuluan : Aktivitas menulis sering kali dikaitkan dengan bakat seseorang. Padahal, tidak selamanya bakat dapat membuat aktivitas tulis-menulis menjadi selancar dan semudah yang kita bayangkan. Berulang kali para pakar menyatakan bahwa menulis merupakan pelajaran dasar yang sudah kita dapatkan semenjak duduk di bangku sekolah dasar bahkan di taman kanak-kanak.

Dengan kata lain, mengarang adalah keterampilan sekolah dasar. Namun, sering kali ketika kita hendak menuangkan ide-ide kita dalam bentuk tulisan, sesuatu yang bernama "bakat" selalu menjadi "kambing hitam" yang harus dipersalahkan.

Isi resensi : Mengarang bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, juga bukan merupakan hal yang sulit jika ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, jika komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati.

Komitmen, inilah satu lagi kata kunci agar proses menulis dan mengarang menjadi mudah. Komitmen tersebut adalah janji pada diri sendiri bahwa saya akan menjadi penulis. Jadi, menulis itu bukan perlu bakat, sebab bakat tidak lebih dari "minat dan ambisi yang terus-menerus berkembang".

Jadi, jika "bakat" bermakna demikian, segala sesuatu memerlukan bakat, tidak hanya dalam soal tulis-menulis. Masalahnya kemudian, bagaimana agar ambisi tersebut terus dipelihara sampai waktu yang lama? Jawabnya, "komitmen pada diri sendiri".

Baca Juga: Latihan Soal Pretest PPG Guru PJOK dan Kunci Jawaban Lengkap Terbaru 2022 PART 2

Keunggulan buku : Tidak tercantum

Kekurangan buku : Tidak tercantum

Penutup : Tidak tercantum

Tanggapan/komentar : Resensi yang disajikan kurang lengkap, tidak memiliki keunggulan dan kekurangan buku. Bagian yang paling penting adalah tidak adanya cara atau kiat agar menulis menjadi mudah.

Teks 2 :

Judul buku : Istanbul (Kenangan Sebuah Kota)

Identitas resensi :

Penulis : Orhan Pamuk

Penerjemah : Rahmani Astuti

Penerbit : Serambi

Tahun terbit : 2015

Tebal : 561 halaman

Baca Juga: Artikel Fakta Gempa Bumi, Bahasa Indonesia Halaman 180 Kelas 12 SMA

Pendahuluan : Kesultanan Utsmaniyah berakhir pada tahun 1922. Istanbul beralih menjadi Republik Turki pada tahun 1923. Namun tak hanya kemajuan yang terjadi pada periode ini. Kota yang dahulunya pernah menjadi rebutan karena kekayaan dan posisinya yang strategis mendadak diabaikan setelah Kesultanan Utsmani jatuh.

Sebaliknya, kota ini menjadi lebih miskin, kumuh, dan terasing. Kegemilangan kota ini perlahan memudar. Rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan akan kenangan kejayaan masa lalu. "Seakan-akan begitu kami aman berada di rumah kami, kamar tidur kami, ranjang kami, maka kami dapat kembali pada mimpi-mimpi tentang kekayaan kami yang telah lama hilang, tentang masa lalu kami yang legendaris." (halaman 50).

Isi resensi : Sebesar apa pun hasrat untuk meniru barat dan menjalankan modernisasi, tampaknya keinginan yang lebih mendesak adalah terlepas dari seluruh kenangan pahit dari kesultanan yang jatuh: lebih menyerupai tindakan seorang pria yang diputus cinta membuang seluruh pakaian, barang-barang, dan foto-foto bekas kekasihnya.

Namun, karena tidak ada sesuatu pun, baik dari barat maupun dari tanah air sendiri, yang bisa digunakan untuk mengisi kekosongan itu, dorongan kuat untuk berkiblat ke barat sebagian besar merupakan usaha untuk menghapus masa lalu: pengaruhnya pada kebudayaan bersifat mereduksi dan membuat kerdil, mendorong keluarga-keluarga seperti keluargaku yang meskipun senang melihat kemajuan republik, melengkapi perabot rumah mereka layaknya museum.

Sesuatu yang di kemudian hari aku ketahui sebagai misteri dan kemurungan yang mewabah, kurasakan pada masa kanak-kanakku sebagai kebosanan, dan kemuraman, rasa jemu mematikan, yang kuhubungkan dengan musik "alaturka" yang membuat nenekku tergerak untuk mengetuk-ngetukkan kakinya yang bersandal: aku melarikan diri dari situasi ini dengan membangun mimpi (halaman 43).

Baca Juga: Latihan Soal Pretest PPG Guru Seni dan Kunci Jawaban Lengkap Terbaru 2022

Keunggulan buku : Tidak tercantum

Kekurangan buku : Tidak tercantum

Penutup : Tidak tercantum

Tanggapan/komentar : Teks 2 sama halnya dengan teks 1, informasi yang disajikan tidak lengkap, tidak tercantum keunggulan buku, kekurangan buku, dan penutup. Resensi pada teks 2 merupakan terjemahan dari bahasa asing. Sehingga kurang bisa dipahami apa maksud dari penulis.

Disclaimer : Pembahasan soal dalam artikel ini bersifat terbuka, artinya siswa kelas 11 SMA MA dapat mengeksplorasi atau mengembangkan jawaban.

Terkait kebenaran jawaban, tergantung penilaian dari bapak atau ibu guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas masing-masing.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x