Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 230, Pokok-pokok Informasi Teks Biografi George Saa

- 3 April 2022, 18:05 WIB
Ilustrasi Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA MA Halaman 230, Pokok-pokok Informasi Teks Biografi George Saa.
Ilustrasi Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA MA Halaman 230, Pokok-pokok Informasi Teks Biografi George Saa. /Pixabay

RINGTIMES BALI – Artikel ini menyajikan pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA halaman 230, Pokok-pokok Informasi Teks Biografi George Saa.

Sajian pembahasan soal Bahasa Indonesia dalam artikel ini, dimaksudkan sebagai referensi dan bahan evaluasi belajar bagi siswa kelas 10 SMA MA.

Selain itu, pembahasan soal Bahasa Indonesia berikut ini, diharapkan dapat membantu proses belajar adik-adik kelas 10 SMA MA.

Artikel pembahasan soal ini mengacu pada Buku Teks Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017, yang dilansir dari laman Buku Kemdikbud.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 223, Perbandingan Pola Penyajian Teks Biografi

Sajian pembahasan soal dalam artikel ini dipandu oleh Muhammad Khusaini, S.Pd Alumni Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember.

Berikut soal dan pembahasannya :

Tugas

Bacalah kembali teks biografi singkat George Saa. Kemudian temukan pokok-pokok informasi dalam teks biografi tersebut.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 198 Perbandingan Teks 'Gerr' dan 'Menimbang Ayat-ayat Cinta'

Tuliskan hasil kerjamu pada tabel berikut ini (tabel pada halaman 230 di buku adik-adik)

Alternatif jawaban :

1. Kutipan Teks : Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di Manokwari pada 22 September 1986.

Sejak kecil, dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orang tuanya. Bahkan tak jarang dia hidup terpisah dari orangtua.

Dia adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 192, Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah

Makalahnya berjudul Infinitife Triangel and Hexagonal Lattice Network of Identical Resisto.

Rumus penghitung hambatan antara dua titik rangkaian resistor yang ditemukannya, diberi nama dirinya sendiri yaitu "George Saa Formula".

Pokok Informasi : George Saa merupakan pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004, yang lahir di Manokwari pada 22 September 1986.

2. Kutipan Teks : Oge (nama panggilan George) lahir dari keluarga sederhana.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 159, Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi

Ayahnya, Silas Saa adalah Kepala Dinas Kehutanan, Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai.

Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas dibantu istrinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, mengolah ladang dan menanam umbi-umbian.

Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.

Pokok Informasi : George Saa lahir dari keluarga sederhana, sehingga ia ia menjalani kehidupan yang serba sederhana, meskipun begitu ia adalah anak yang cerdas.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 214 Tugas Pertanyaan No 1-11 Mengidentifikasi Teks Biografi

3. Kutipan Teks : "Saya tertarik pada Fisika sejak SMP. Tidak ada alasan khusus kenapa saya suka Fisika karena pada dasarnya saya suka belajar apa saja. Lupakan saja kata Fisika, saya suka belajar semuanya," katanya.

"Semua mata pelajaran di sekolah, saya suka. Saya suka Kimia, Sejarah, Geografi, Matematika, apalagi Bahasa Indonesia. Nilai Bahasa Indonesia saya, selalu bagus," tambahnya.

Pokok Informasi : George Saa menyukai semua pelajaran.

4. Kutipan Teks : Kebrilianan otak mutiara hitam dari Timur Indonesia ini mulai bersinar ketika tahun 2001 ia menjuarai lomba olimpiade Kimia tingkat daerah.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 185 186 Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau Permasalahan

Oleh karena prestasinya tersebut, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya melarang putra bungsunya berangkat ke ibu kota.

Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dengan dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam.

Ia baru memberi tahu niatnya kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat.

Mamanya menangis selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 178 Merumuskan Esensi Debat

Oge membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003, ia menduduki peringkat 8 dari 60 peserta lomba Matematika kuantum di India.

Prestasinya memuncak tahun ini dengan menggenggam emas hasil riset fisikanya. Mamanya pun tidak pernah menangis lagi.

Pokok Informasi : Keinginan menjadi ilmuwan menyebabkan George Saa nekat pergi ke Jakarta untuk meraih cita-cita.

Disclaimer : Pembahasan soal dalam artikel ini bersifat terbuka, artinya siswa kelas 10 SMA MA dapat mengeksplorasi atau mengembangkan jawaban.

Baca Juga: Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 226 Kepribadian Unggul George Saa, Si Jenuis dari Papua

Terkait kebenaran jawaban, tergantung penilaian dari bapak atau ibu guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas masing-masing.***

Editor: Luphe Assri Ningtyas

Sumber: buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah