c. Komplikasi
Inka: “Arga, kenapa sih kamu selalu usi? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)
Arga: (tertawa) “Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”
Inka: ”Iya dong. Habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas mentertawakan aku.”
Arga: ”Wah,…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…”
Hari berikutnya, Gendis yang menjadi korban kenakalan Arga
Arga: (Duduk ridak jauh dari Gendis) “Dis, nama kamu kok bagus sih. Mengeja nama Gendis itu gimana?”
Gendis: “Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan.”
Arga: “…aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah.”
Gendis: “Memangnya kenapa sih?” tanya Gendis dengan curiga. ”Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!”