Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Fabel 'Semua Istimewa'

- 10 Februari 2022, 17:00 WIB
simak berikut pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Fabel 'Semua Istimewa'
simak berikut pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Fabel 'Semua Istimewa' /azerbaijan_stockers /freepick.com

RINGTIMES BALI - Inilah pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 SMP MTs Semester 2 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Fabel 'Semua Istimewa'. Simak selengkapnya di artikel ini.

Dalam artikel ini akan dibahas kunci jawaban dari soal Bahasa Indonesia kelas 7 semester 2 di halaman 205 206 207 materi Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel.

Dengan adanya pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 7 ini diharapkan dapat membantu tugas teman-teman di halaman 205 206 207.

Selain itu, artikel ini diharapkan dapat membantu siswa menguasai materi sehingga siswa dapat menentukan tokoh dan watak dalam suatu fabel.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 Halaman 130, 131, Mendaftar Kalimat Definisi dan Klasifikasi

Berikut pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 2 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak fabel 'Semua Istimewa', dikutip dari buku paket elektronik BSE Siswa Kemdikbud Kurikulum 2013 :

Halaman 205 - 206

Menceritakan Kembali Isi Fabel Bacalah fabel berikut!

Semua Istimewa

Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. “Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. “Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan. Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam. “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.

“Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan. Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam. “Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!”.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 Halaman 134, Latihan 1.1 Teks 4 Manggis

Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?”

Ulu kebingungan.” Apa maksudmu burung?” “Apakah kau bisa memanjat naik kemari Ulu?” “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap kearah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!”

Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. “Maafkan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu kearah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.

Sumber : Harian Kompas, Minggu 15 Februari 2015

Baca Juga: Task 2 Complete The Dialog, Pembahasan Soal Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Chapter 8 Halaman 114 Disertai Jawaban

1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh

Bagaimana watak tokoh dalam fabel di atas?

Nama tokoh

- ulu

watak tokoh : sombong, tapi mau memperbaiki diri, lekas menyesali kesalahannya

Bukti pada teks :

. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam olam seperti semut?

. “Maafkan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu kearah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.”

- Ikan

watak tokoh : sabar, tidak mudah terpancing emosi, ramah, rendah hati, mudah terpenagruhdengan perkataan hewan lain

Bukti pada teks :

. “Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?”

. Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain

Baca Juga: Matematika Kelas 7 Kegiatan 6.1 Memahami Keuntungan dan Kerugian dengan Contoh Soal Halaman 63 – 74

- Semut

watak tokoh : sabar, tidak mudah terpancing emosi, baik, ramah

Bukti pada teks :

. “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan
menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang
sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.

- Burung

watak tokoh : bijaksana, penyabar

Bukti pada teks :

. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!”

a) Apa latar fabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah menjadi rumah atau sekolah?

jawaban : latar fabel tersebut adalah di pinggiran kolam di suatu sore. Latar dapat diubah menjadi sekolah, asal memiliki unsur kolam atau sungai dan pohon

b) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel di atas?

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Halaman 94-100 Soal Pilihan Ganda Uji Kompetensi 6 Aritmatika Terbaru 2022

jawaban : pengarang bermaksud menyampaikan pesan bahwa setiap insan tidak boleh sombong dan suka menghina kelemahan orang lain sebaliknya insan harus bijaksana, rendah hati dan menghargai insan lainnya. Kita tidak boleh sombong dengan kelebihan kita karena setiap orang diciptakan istimewa dengan kelebihan masing-masing

Itulah akhir pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak fabel 'Semua Istimewa'.

Semoga dapat membantu teman-teman dalam belajar di rumah.***

Disclaimer : 

- Konten ini hanyalah sebatas alternatif jawaban dan tidak bersifat mutlak, karena kebenaran jawaban ada pada guru pengajar.

- Siswa dapat bereskplorasi dan mengembangkan jawabannya sendiri dan tidak menutup kemungkinan ada jawaban dari sumber referensi lainnya.

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah