Mengapa? Karena judul sangat menentukan ketertarikan utama dari suatu teks.
Hal ini dengan bagaimana pengaruh sosial media yang membuat judul mereka senegatif mungkin (click bait). Namun para jurnalis dan sastrawan yang menjunjung tinggi kode etiknya tidak memanfaatkan daya tipu semacam itu dan hanya berusaha untuk membuat judul semenarik mungkin.
Perhatikan contoh teks berikut !
Dilihat dari isinya, teks tersebut menyampaikan bujukan-bujukan. Hal itu tampak pada kata-kata berikut :
- belajarlah
- pusatkan perhatian
- berhentilah
- belajarlah
Dengan karakteristiknya seperti demikian, teks tersebut tergolong ke dalam bentuk persuasi