Network
Ia berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga kaya ataupun bangsawan. Sejak kecil, dia memiliki bakat kepemimpinan yang sangat kuat melebihi orang-orang sebaya di masanya.
Konon, dia terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan pasukan kerajaan.
Gajah Mada yang memiliki arti “Gajah yang cerdas, tangkas, dan enerjik” memulai pekerjannya sebagai anggota prajurit Bhayangkara.
Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi Kepala Prajurit Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal raja.
Baca Juga: Kisi-kisi Soal UTBK SBMPTN Lengkap dengan Kunci Jawaban Tahun 2022
Pengabdian Gajah Mada pada kerajaan dimulai pada masala pemerintahan Raja Jayanegara (1309 – 1328).
Berkat kerja keras dan kepemimpinannya yang hebat, Gajah Mada menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani.
Pada saat hendak dilantik menjadi patih, Gajah Mada membuat janji yang sangat terkenal hingga kini. Sebuah ikrar atau janji yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa.
Ia berjanji tidak ingin menikmati buah palapa kecuali dapat mempersatukan daerah-daerah seperti Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompa, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura). Janji atau ikrar yang ia upayakan untuk terwujud dengan menyatukan wilayah tersebur menjadi wilayah Nusantara.
