Pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 75, 76, 82, 83, 85 Menyimpulkan Struktur dan Membuat Cerpen

- 10 November 2021, 06:15 WIB
ilustrasi. Pembahasan Soal Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75, 76, 82, 83, 85 Menyimpulkan Struktur dan Membuat Cerpen.
ilustrasi. Pembahasan Soal Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 75, 76, 82, 83, 85 Menyimpulkan Struktur dan Membuat Cerpen. /Unsplash/@ Taisiia Shestopal/

RINGTIMES BALI - Berikut pembahasan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 75,76,82,83 dan 85 Semester 1, simak di artikel selengkapnya.

Dalam artikel akan diuraikan pembahasan soal materi Bahasa Indonesia Kelas 9 semester 1 tentang bagaimana cara untuk dapat menyimpulkan isi struktur dari cerita pendek (cerpen) berjudul Pohon Keramat, mulai dari menentukan orientasi, rangkaian peristiwa.

Selain itu, dengan adanya pembahasan materi Bahasa Indonesia ini siswa diharapkan mampu mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek.

Baca Juga: Latihan Kata Kalimat Ekspresif, Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 77, 78

Dan berikut pembahasan soalnya dilansir dari kanal YouTube Hairani Sains, adik-adik dapat membuka buku Tematik Terpadu bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di halaman 75:

Halaman 75 - 76

Siswa diminta untuk dapat menyimpulkan isi struktur sesuai isi cerpen 'Pohon Keramat'

Orientasi : Penentuan peristiwa menciptakan gambaran visual latar, atmosfir dan waktu kisah

Rangkaian peristiwa : rangkaian kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa - peristiwa tak terduga.

komplikasi : cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke solusi

resolusi : Solusi untuk masalah atau tantangan dicapai berhasil. Bagaimana pengarang mengakhiri cerita

Halaman 82

Setelah menyimpulkan isi struktur dari cerpen Pohon Keramat di halaman ini siswa diminta untuk menyimpulkan cerpen yang berjudul 'Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan'.

Orientasi : pengenalan tokoh Mogu secara umum. Mogu adalah seorang anak yang sebatang kara yang hidup dari berladang dan mencari kayu bakar. Meski ia berusia 7 tahun, ia rajin membaca.

Baca Juga: Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 63-75, Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat

Rangkaian peristiwa :
Pada suatu hari Mogu tersesat di hutan dan bertemu dengan Tule, pohon pengetahuan. Tule menguji Mogu tentang kegunaan ilmu pengetahuan. Mogu lolos dan kemudian Tule mengajarkan banyak ilmu pengetahuan kepadanya hingga Mogu menjadi pemuda yang tampan. Tule meminta Mogu mengembara untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan dengan ilmu pengetahuan hingga akhirnya Mogu sampai di ibukota. Raja mendengar kepintaran Mogu dan terkesan dengannnya.

Halaman 83

Komplikasi : Namun pejabat Monda iri pada Mogu. Monda mengajukan pertanyaan kepada Mogu di depan Raja. Raja terkagum-kagum dan bertanya kepada Mogu, dimana letak pohon pengetahuan. Mogu pun mengantarkan raja ke Tule dengan syarat tidak memberitahukan siapapun. Raja ingin belajar pada Tule, tetapi Tule menolaknya karena waktunya hampir habis. Tiba-tiba Monda muncul beserta pasukannya dan meminta Tule mengajarinya juga. Tule menolak dan Monda marah hingga membakar Tule meski telah dihalangi oleh Mogu dan raja.

Resolusi : Monda dan pengikutnya mendapatkan hukuman dari raja, tetapi mereka disambar petir hingga tewas terbakar. Sebelum meninggal, Tule memberikan buku. Mogu menjadi raja baru bertahun-tahun kemudian.

Baca Juga: Bocoran Soal Ujian PAS Ganjil Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1 2021, Teks Cerpen

Halaman 85

Aku ambil sepatu Andi dari rak dan memasukannya ke dalam tas kresek. Dengan berjalan mengendap, aku menuju pintu ke belakang, ke tempat pembuangan sampah.

"Mau kemana Kak?" tanya Andi dari belakangku. Ternyata Andi sedang bermain layangan di halaman belakang.

"Mau membuang sampah," kataku gugup.

"Taruh situ aja, Kak. Nanti Andi yang buang. Andi juga mau membuang potongan bambu ini," kata Andi masih bermain layangan.

Jangan-jangan Andi tahu kalau aku akan membuang sepatunya. Karena merasa ketahuan, aku bingung harus berbuat apa.

"Nanti Andi buangnya kak. Tidak apa-apa kak," kata Andi tersenyum.

Karena merasa bersalah, aku letakkan tas kresek itu di dekat potongan bambu yang ditunjuk Andi. Aku pun berlari masuk, takut ketahuan.

Pagi itu tampak tenang. Biasanya Andi akan marah-marah kalau tidak menemukan sepatu bututnya. Andi duduk dengan tenang sambil minum susu di meja makan. Ibu juga yang biasanya sibuk mencari sepatu butut Andi, sedang memasak untuk sarapan kami. Aku duduk di depan Andi dan mengamati raut mukanya. Kenapa mukanya tampak tidak marah dan sedih?

"Kakak pasti bingung ya kenapa aku tidak mencari sepatuku?" tanya Andi sambil tersenyum. Aku pun mengangguk bingung.

Baca Juga: Soal Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 137-151, Bab 5 Urutan Cerita Menarik dalam Eksplanasi

"Sebenarnya, Andi tahu Kakak yang memasukan sepatu Andi ke tas kresek. Andi melihatnya ketika Andi mau mengambil pisau dapur," kata Andi menghela napas. "Andi tuh tidak tega membuang sepatu itu. Bahkan memasukannya ke tas kresek. Kakak ingatkan? Itu sepatu pemberian nenek yang sudah meninggal Andi sudah membuangnya kemarin, tanpa melihatnya. Jadi, kakak sudah membantu Andi. Terimakasih ya, kak."

Aku tersenyum kecut. Ah Andi, kalau tahu kamu mau membuangnya tetapi tidak tega, kenapa tidak memberitahuku? Tentu sudah aku buang sepatu butut itu dari dulu-dulu.

Demikian pembahasan soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 75, 76, 82, 83, 85 semoga dapat bermanfaat selamat belajar.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah