Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan.
Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Baca Juga: Kondisi Geografis Pulau Bali dan Nusa Tenggara Berdasarkan Peta Indonesia
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik.
Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya.
Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pundiucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas.
Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Baca Juga: Kondisi Geografis Pulau Sumbawa pada Peta, Materi Lengkap Tema 1 Kelas 5 SD
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar.