RINGTIMES BALI - Saat mengunggah foto anak, tentu ada beberapa ketentuan dan etika-etika tertentu untuk menghindari kerugian yang bisa diterima anak nantinya.
Di era sekarang, mengunggah foto anak di media sosial telah menjadi kebiasaan yang lazim dilakukan oleh setiap orang tua. Foto anak yang diunggah di media sosial oleh orang tua berupa berbagai macam kegiatan. Mulai dari anak yang sedang makan, bermain, tidur, belajar, dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Kebiasaan ini biasa disebut sharenting, yaitu kebiasaan membagikan foto anak di media sosial yang bersamaan dengan aktivitas parenting. Namun, meskipun sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang tua masih sedikit yang tahu etika dalam mengunggah foto anak.
Melansir siapnikah.org ada 6 etika dalam mengunggah foto anak di media sosial. Untuk diketahui, siapnikah.org adalah website hasil kolaborasi BKKBN dengan Rumah Perubahan yang ditujukan untuk mengedukasi generasi muda dan calon pengantin dalam menyiapkan diri menuju pernikahan, termasuk persiapan menjadi orang tua.
Berikut 6 etika dalam mengunggah foto anak di media sosial yang dilansir dari siapnikah.org
1. Ketahui Foto yang Tidak Boleh Dibagikan
Dalam etika mengunggah foto anak, ada beberapa foto yang pantang untuk dibagikan. Beberapa foto tidak boleh dibagikan dengan alasan untuk menghindari penyalahgunaan foto anak.
Selain itu, beberapa foto pantang dibagikan untuk mencegah anak di-bully atau malu melihat fotonya saat ia sudah besar nanti.
Baca Juga: Krisdayanti Unggah Foto Anak-anaknya, Mantan Istri Raul Lemos Sisipkan Komentar
Jenis foto yang tidak boleh dibagikan antara lain foto anak terluka, anak mandi atau tanpa busana, foto rawan di-bully, foto informasi pribadi, dan beberapa foto aktivitas yang tidak aman.
2. Rahasiakan Informasi Foto
Kedua, informasi tentang kapan dan di mana foto diambil tidak boleh diperlihatkan. Matikan fitur geotag di smartphone sebelum mengambil foto.
Selain itu, hindari memberi informasi lengkap seperti, nama lengkap, alamat rumah, nama sekolah, dan identitas pribadi lainnya. Hal ini bertujuan menghindari risiko penculikan terhadap anak.
Baca Juga: Psikolog Menilai Musik dan Lagu Dapat Mempengaruhi Perkembangan Anak
3. Atur Privasi
Setiap foto yang diunggah bisa diatur siapa yang bisa dan tidak bisa melihat. Sekarang beberapa media sosial sudah memberikan fitur untuk mengatur siapa saja yang bisa melihat foto yang unggah.
Misal, Instagram menyediakan fitur bagikan untuk close friend supaya hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat unggahan kita. Pengaturan privasi ini bertujuan supaya kita merasa aman nyaman dan aman ketika mengunggah foto karena sesama teman saja. Selain iu jika kelak ada penyalahgunaan foto kita lebih mudah melacak siapa pelakunya.
Baca Juga: Pentingnya Kontrol Metabolik Bagi Anak Penderita Diabetes
4. Beri Watermark
Keempat, anda perlu mempertimmbangkan untuk menggunakan watermark di setiap foto anak yang Anda unggah. Sama dengan sebelumnya, ini bertujuan untuk menghar risiko penyalahgunaan foto oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Untuk melakukannya cukup mudah. Anda bisa menggunakan beberapa aplikasi yang bisa memberi watermark pada foto dengan gratis
Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Tantrum pada Anak, Orang Tua Harus Tahu
5. Jangan Terpancing Komentar
Anda juga perlu untuk menahan diri agar tidak terpancing komentar-komentar terhadap foto anak yang Anda unggah. Sebab, jika terpancing komentar bisa membuat Anda tanpa disadari memberi informasi tentang identitas diri dan anak alamat saat menjawab pertanyaan-pertanyaan di kolom komentar.
6. Mintalah Izin Orang Tua Lain
Terakhir mintalah izin sebelum mengunggah foto anak. Terkadang kita ingin membagikan foto anak kita saat bermain dengan teman-temannya. Namun tidak semua orang tua berkenan atas hal itu.
Maka meminta izin terleih dahulu ke orang tua si anak adalah hal yang perlu dilakukan supaya tidak ada pihak yang dirugikan.
Itulah 6 etika sebelum membagikan foto anak di media sosial. Semoga kita lebih hati-hati ya dalam membagikan foto anak kita di media sosial.***