Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 125, Pandangan Pengarang pada Aspek Kehidupan Sosial, Keagamaan, Budaya

26 September 2022, 16:20 WIB
Pembahasan materi Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 125. /Tangkapan Layar Buku Kemdikbud/

RINGTIMES BALI – Halo adik-adik, kali ini kita akan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK halaman 125 tentang pandangan pengarang dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk.

Pada artikel ini disediakan pembahasan tentang pandangan pengarang pada aspek kehidupan sosial, keagamaan, dan budaya yang tertera pada buku paket Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK kalian di halaman 125.

Pada halaman 125 ini, adik-adik akan belajar tentang pandangan pengarang pada aspek kehidupan sosial, keagamaan, dan budaya dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 145 146, Tugas 1: Opini atau Pendapat dari Gambar 1 2 3

Adik-adik diminta untuk menemukan pandangan pengarang dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yang terdapat pada aspek kehidupan sosial, keagamaan, dan budaya.

Pembahasan ini hanya dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar dan memahami materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK halaman 125.

Yuk, simak pembahasan materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA SMK berikut ini, dilansir dari Buku Kemdikbud dipandu Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember, Muhammad Khusaini, S.Pd.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 145 146, Tugas 1: Opini dari Isu pada Gambar 1

Pembahasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 125

Kegiatan 1

Menemukan Pandangan Pengarang dalam Novel

Pada kegiatan ini kalian diminta untuk menemukan pandangan pengarang dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk.

Untuk memudahkan pekerjaanmu, ikutilah format berikut ini dan salinlah di buku tugasmu.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 145 146, Tugas 1: Opini Gambar 2

Pembahasan :

Aspek Kehidupan

- Sosial :

Adat Dukuh Paruk mengajarkan, kerjasama antara ketiga anak laki-laki itu harus berhenti di sini.

Rasus warta dan Darsun kini harus saling adu tenaga memperebutkan umbi singkong yang baru mereka cabut.

Rasus dan Warta mendaatkan 2 buah, darsun hanya satu. (tak ada protes)

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 237, Refleksi Nilai yang Terkandung dalam Naskah Drama Dag Dig Dug

- Keagamaan :

Kubur Ci Secamerggala menjadi kiblat kehidupan kebatinan mereka.

- Budaya :

Gumpalan abu kemenyan pada nisan pada kubur Ci Secamerggala membuktikan pola tingkah kebatinan, orang Dukuh Paruk berpusat di sana.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 232, Refleksi Nilai pada Buku Kisah Hidup Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Itulah pembahasan materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 12 SMA MA SMK.

Semoga dapat membantu. Selamat belajar.

Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk membantu orang tua dalam belajar anak di rumah. Pembahasan di atas bersifat terbuka dan dapat dikembangkan oleh orang tua dan siswa.***

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: Buku Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler