Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 69-70, Analisis Struktur Teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, Lengkap

5 Juli 2022, 20:26 WIB
Ilustrasi Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 69-70, analisis struktur teks upaya melestarikan lingkungan hidup, lengkap. /PIXABAY/toodlingstudio

RINGTIMES BALI – Hallo adik adik semua, kita akan bahas tentang pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 69-70. Analisis Struktur Teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, lengkap 2022.

Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 69-70. Analisis Struktur Teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, lengkap 2022.

Mengacu pada kurikulum 2013 Kemdikbud, inilah Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 69-70. Analisis Struktur Teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, lengkap 2022, selengkapnya dengan pemateri Suci Annisa Caroline, S.S, Alumni Sastra Indonesia, UNEJ, 5 Juli 2022:

Baca Juga: Soal Ulangan Harian Biologi Kelas 10 SMA Materi Keanekaragaman Hayati dan Pembahasannya Terbaru 2022

Analisislah struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut ini.

Pembahasan:

Tesis/ Pernyataan Pendapat:

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga.

Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Atau kah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?

Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 62, Gagasan Pokok dan Ringkasan Teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

Argumentasi:

Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu.

Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan.

Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 61, Argumen Penulis Eksposisi Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

Argumentasi:

Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah.

Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.

Argumentasi:

Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 57-58 Pendapat, Argumen, Rekomendasi Pidato Pembangunan & Bencana Lingkungan

Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

Argumentasi:

Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam.

Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 36-37, Menganalisis Afiksasi pada Kata Berimbuhan, Lengkap 2022

Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan.

Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya.

Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.

Argumentasi:

Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 38-39, Kalimat Definisi, Deskripsi Teks D’topeng Museum Angkut & Suku Badui

Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan.

Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan.

Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.

Penegasan Ulang:

Berdasarkan kenyataan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 46-47, Berlatih Mengembangkan Paragraf Merpati dan Dara, Lengkap 2022

Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab.

Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan.

Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.

Disclaimer :

Pembahasan soal ini hanyalah sebagai referensi belajar siswa. Kebenaran jawaban tergantung penilaian pengajar. Selamat belajar.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler