Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 250, Kegiatan 3: Menemukan Makna Puisi Sajak Anak Muda

15 Mei 2022, 10:42 WIB
Berikut pembahasan soal Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA MA Halaman 250, Kegiatan 3: Menemukan Makna Puisi 'Sajak Anak Muda', sesuai K13. /PEXELS/Tirachard Kumtanom

RINGTIMES BALI – Artikel ini menyajikan pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA halaman 250, Kegiatan 3: Menemukan Makna Puisi Sajak Anak Muda.

Sajian pembahasan soal Bahasa Indonesia dalam artikel ini, dimaksudkan sebagai referensi dan bahan evaluasi belajar bagi siswa kelas 10 SMA MA.

Selain itu, pembahasan soal Bahasa Indonesia berikut ini, diharapkan dapat membantu proses belajar adik-adik kelas 10 SMA MA.

Baca Juga: Soal UAS Prakarya Kelas 7 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Kunci Jawaban Materi Kerajinan dari Limbah.

Artikel pembahasan soal ini mengacu pada Buku Teks Bahasa Indonesia kelas 10 SMA MA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017, yang dilansir dari laman Buku Kemdikbud.

Pembahasan soal dalam artikel ini dipandu oleh Muhammad Khusaini, S.Pd Alumni Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember.

Berikut soal dan pembahasannya :

Kegiatan 3

Menemukan Makna Puisi

Penggalan puisi 'Sajak Anak Muda', kamu pasti dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan oleh W.S Rendra. Amanat yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud dengan amanat. Tentu saja, pesan itu boleh lebih dari satu.

Baca Juga: Soal UAS UKK PAS Matematika Kelas 1 SD MI Semester 2, Disertai dengan Kunci Jawaban Bagian 3

Berikut adalah contoh analisis makna puisi 'Sajak Anak Muda'. Diskusikanlah bersama guru dan teman-temanmu makna lain yang terdapat dalam puisi tersebut.

Contoh :

Makna : Pendidikan di Indonesia lebih banyak ditujukan pada hafalan teori, bukan pemahaman atas suatu konsep, bukan penguasaan konsep dan keterampilan.

Larik puisi : Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. Bukan pertukaran pikiran. Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan.

Baca Juga: Soal UAS UKK PAS Matematika Kelas 1 SD MI Semester 2, Disertai dengan Kunci Jawaban Bagian 2

Alternatif jawaban :

1. Makna : Pendidikan di Indonesia belum memaksimalkan ilmu-ilmu kehidupan yakni terkait pengetahuan untuk membangun kepribadian yang unggul, bernalar kritis dan mampu memecahkan masalah, cara menjadi warga negara yang baik: patuh hukum dan norma-norma sosial di masyarakat, berpegang teguh pada nilai-nilai kesopanan, dan kesadaran atas hubungan harmonis antar sesama manusia, serta kepekaan terhadap keberadilan.

Larik puisi : Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik, dan tidak diajar dasar ilmu hukum.

Baca Juga: Soal UAS UKK PAS Matematika Kelas 1 SD MI Semester 2, Disertai dengan Kunci Jawaban Bagian 1

Kita melihat kabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.

2. Makna : Ironi pendidikan di Indonesia yang semakin kentara, terkait banyaknya universitas baik negeri maupun swasta yang membuka program studi kedokteran dengan biaya selangit, dengan input yang sebenarnya patut dipertanyakan, dan dengan output yang tidak terlalu kelihatan akan kiprahnya di bidang kesehatan.

Tenaga kesehatan di Indonesia, seperti dokter, perawat, dan bidan, secara kuantitas tentu sangat banyak, namun secara kualitas belum tentu mempunyai keterampilan yang mumpuni, komunikasi dengan masyarakat belum tentu baik, dan kepekaannya terhadap isu-isu ketidakadilan di negeri ini juga masih kurang.

Baca Juga: Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 7 Halaman 152 Terbaru 2022, Hasil Pengamatan Alat Musik Ansambel

Larik puisi : Seseorang berhak diberi ijazah dokter, dianggap sebagai orang terpelajar, tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada tirani meraja lela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja.

3. Makna : Daya saing bangsa terkait dengan kualitas sumber daya manusia, produktivitas, dan pendapatan per kapita.

Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang terdidik, terlatih, dan mempunyai kecapakan serta keterampilan khusus yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Larik puisi : Di dalam kegagapan, kita hanya bisa membeli dan memakai, tanpa bisa mencipta. Orang yang hidup di dalam pengangguran.

Baca Juga: Soal PTS Kelas 6 Semester 2 Tema 9 dengan Kunci Jawaban, Muatan IPA

4. Makna : Krisis kepemimpinan yang mungkin akan menjadi masalah serius bagi bangsa ini kedepannya, jika tidak diperhatikan dari sekarang. Karena, kiprah sebagai bangsa yang besar dan berdaulat, membutuhkan generasi bangsa yang berkarakter kuat dan mempunyai jiwa kepemimpinan.

Larik puisi : Kita tidak bisa memimpin, tetapi hanya bisa berkuasa, persis seperti bapak-bapak kita.

5. Makna : Banyak remaja atau dewasa muda yang memiliki berbagai macam problem, seperti tidak yakin akan kemampuan diri sendiri, mempunyai ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan, dan kemudian memilih jalan yang salah dengan melakukan berbagai macam penyimpangan.

Larik puisi : Kita marah pada diri sendiri. Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, menikmati masa bodoh dan santai.

6. Makna : Pihak pemerintah dan aparat penegak hukum sebagai pilar yang masih dipercaya oleh masyarakat. Mereka diharapkan mampu memberikan pencerahan, penjelasan, dan komunikasi dua arah dengan keberimbangan terhadap masyarakat.

Baca Juga: Soal PTS Tema 6 Kelas 4 Semester 2 Tahun 2022 dan Kunci Jawaban, Cita-citaku

Namun, masih terjadi tindakan represif oleh aparat penegak hukum kepada para demonstran, pihak pemerintah dengan kebijakannya yang menimbulkan pro-kontra, dan pembatasan-pembatasan yang diberlakukan oleh mereka seolah-olah semakin mencekik rakyat.

Larik puisi : Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.

Disclaimer : Pembahasan soal dalam artikel ini bersifat terbuka, artinya siswa kelas 10 SMA MA dapat mengeksplorasi atau mengembangkan jawaban.

Terkait kebenaran jawaban, tergantung penilaian dari bapak atau ibu guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas masing-masing.***

Editor: Rian Ade Maulana

Sumber: buku.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler