Network
RINGTIMES BALI – Baru-baru ini beredar video yang menyebutkan bahwa Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyatakan bahwa vaksin booster Covid 19 dapat membunuh anak kecil.
Kabar mengenai video ini langsung membuat banyak pihak khawatir sekaligus ragu-ragu pada program vaksin booster Covid 19 yang dilakukan pemerintah.
Bagi warga yang telah melakukan vaksin booster, mereka khawatir pada kesehatan diri dan anak mereka, sedangkan bagi masyarakat yang belum ikut vaksin ini, mereka jadi ragu untuk turut serta dalam program ini.
Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Soal Penilaian Harian Kelas 1 SD Tema 6 Subtema 2, Uraian dan Essay
Namun, apakah video mengenai peringatan Kepala WHO Tedoros Adhanom Ghebreyesus adalah fakta? Atau hanyalah rekayasa belaka?
Dilansir dari laman kominfo.go.id disebutkan bahwa kabar itu adalah keliru. Terdapat penggalan kalimat yang membuat interpretasi menjadi salah.
Penggalan vodeo dari Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers virtual pada 20 desember 2021 sebenarnya membahas ketidakadilan vaksin global.
Baca Juga: Kunci Jawaban PAI SMP Kelas 8 Halaman 127, 128, 129 Bab 7, Rendah Hati, Hemat dan Sederhana
Kepala WHO itu tidak sedang mengomentari terkait keamanan vaksin covid, apalagi vaksin Booster.
Saat Tedros mengatakan “Some countries are using to give boosters to kill children, which is not right,” sebenarnya ia telah kepleset lidah.
WHO telah memberikan klarifikasi bahwa saat itu Tedros tergagap sehingga saat mengucapkan chil, dia terjebak pada suku kata pertama chil sehingga yang keluar adalah kill.
Namun, setelah itu Tedors kembali mengucapkan kata itu dengan benar sehingga semuanya jadi lebih jelas.
Baca Juga: Download Lagu I Don't Wanna Be You Anymore by Billie Eilish, Kualitas Terbalik Sekali Klik
Dengan demikian, informasi mengenai kepala WHO memperingatkan bahaya vaksin booster Covid 19 dapat membunuh anak adalah hoax.
Mari berhati-hati dengan informasi yang beredar. Cek dahulu semua informasi sebelum mempercayai atau menyebarkan.***
