RINGTIMES BALI – Beredar sebuah info bahwa vaksin Sinovac tidak aman.
Info ini beredar setelah seorang Direktur Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makasar, Eha Soemantri meninggal usai menerima vaksin.
Isu ini beredar dari sebuah unggahan di Youtube yang mengklaim meninggalnya Eha Soemantri adalah bukti ketidakamanan vaksin Sinovac.
Baca Juga: Cek Fakta Tentang Pengangkatan CPNS 2021 Melalui Jalur Khusus
Faktanya, pernyataan dan kabar tersebut tidaklah benar alias “Hoaks.”
Dilansir Ringtimesbali.com dari Kominfo.go.id, pada tanggal 23 Februari 2021 Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Sulawesi Selatan mengklarifikasi meninggalnya Eha.
Dalam klarifikasinya, menjelaskan bahwa Eha Soemantri sempat terpapar virus Covid-19.
Baca Juga: Cek Fakta Keilegalan Bisnis VTube Menurut Kominfo dan OJK
Awalnya, Eha menerima vaksin Sinovac tahap pertama pada tanggal 14 Januari 2021.
Sebelum menerima vaksin tahap kedua yang akan dilakukan pada tanggal 28 Januari 2021, 5 hari sebelum vaksin, Eha melakukan perjalanan ke Mamuju.