Kemensos Ajak Warga Budidaya Tanaman Porang, Simak Analisa Keuntungannya

- 18 Januari 2021, 07:15 WIB
Tanaman porang.
Tanaman porang. /Instagram.com/@tanamanporang

Jadi bibit sangat mempengaruhi hasil, ada yang besar dan kecil. Misal dalam satu musim hujan akan menghasilkan minim 0,5 kg kalau kita tanam dan tidak dibongkar akan menghasilkan 2 kg dalam kurun waktu 2 musim (ukuran porang besar) jika ukuran bibitnya rata semua.

Untuk menanam porang di luas lahan berukuran 1 hektar misal yang dibutuhkan adalah 40 ribu butir dan ditanam dengan jarak tanam 2,5 cm x 60 cm (50 cm). Kenapa jaraknya dekat? Apakah tidak bertumpukkan?

Tentu tidak, katanya dengan metode pola tanam intensif dengan lahan tanpa naungan. Jarak tanam dengan 2,5 itu tadi ketika daunnya memang akan bertumpukkan namun saat musim hujan.

Umbi-umbian tanaman Porang.
Umbi-umbian tanaman Porang. Facebook/ Yohanes Epi Jenarut

Ada fase dimana waktu menimbun ulang tanaman itu ada fase berhenti hujan satu minggu hingga 15 hari jadi ini untuk mengantisipasi penguapan.

Jika tanaman porang ditanam dengan jarak yang jauh maka tidak ada penguapan, dan jika tanah kering daunnya akan layu namun jika rapat dia bertumpukkan dan ada penguapan maka akan bertahan dengan rimbunnya pohon ada penguatan, katanya.

1kg X 40 ribu butir akan menghasilkan = 40 ton dijual Rp10 ribu maka akan menghasilkan Rp400 juta. Tergantung juga jualnya di bulan apa jika Maret - April maka harganya akan murah karena masih musim hujan.

Jadi jika 2 musim hitungannya 2kg X harga terendah Rp5000 misal per batang Rp10 ribu kalikan dengan 40 butir hasilnya = Rp400 juta.

Jadi 1 butir porang jika ditanam dalam 2 musim akan menghasilkan 1 kg itu minim ya, namun bibit yang rata itu jika ditanam selama 2 musim akan menghasilkan 2kg itu sangat enteng jika dirawat dengan intensif.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x