Terkait OPSI, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa organisasi ini merupakan wadah bagi Pekerja Seks Perempuan, Waria atau Transgender, dan juga laki-laki.
Baca Juga: Supadma Rudana Sebut Ketahanan Industri Prioritas di Masa Pandemi Covid-19
Selain mengapus stigma buruk dan labelisasi negative, OPSI juga mempunyai tujuan untuk membantu Pekerja Seks mendapatkan hak-hak konstitusi sebagai warga negara serta mendorong terlibatnya Pekerja Seks secara penuh dan bermakna dalam penanggulangan HIV-AIDS hingga ke level kebijakan yang menyangkut pekerjaan dan kesejahteraan hidup para Pekerja Seks.
Untuk kedepannya, OPSI berupaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai berupa anti kekerasan, non-diskriminasi, kesetaraan gender, pluralism, imparsial, keadilan dan juga transparasi.
Disamping itu peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu kesejahteraan para Pekerja Seks.
Baca Juga: Sambut Galungan, Distan Kota Denpasar Minta Pusatkan Pemotongan Hewan di RPH
“Masyarakat jangan membenci dan menggeneralisasikan Pekerja Seks, mari bersama-sama berjuang untuk merangkul mereka karena mereka pun pantas untuk mendapatkan kesetaraan posisi dengan masyarakat lain pada umumnya,” tandas Komang Sumartini.***(Riri)