Network
RINGTIMES BALI – Bali Dwipa Tourism Industry (BDTI) sebagai wadah untuk mengayomi semua komponen yang bergerak dibidang pariwisata baik dari organisasi, asosiasi, dan komunitas menggelar acara Travel Gathering dengan tema ‘We Love Bali’ yang diadakan pada tanggal 4 sampai 6 September 2020.
Ketua UMUM BDTI, Fransiskus Adi Rahmawan mengatakan, penurunan angka kunjungan wisatawan ke Bali akibat Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir sangat berdampak buruk pada perekonomian.
Bertambahnya angka postif Corona berbanding terbalik dengan berkurangnya tenaga kerja di sektor pariwisata Bali.
Baca Juga: Desa Peguyangan Kangin Sosialisasikan Pergub Nomor 46 Tahun 2020
“Kami ingin mengajak semua pelaku usaha mulai dari Travel Agent, hotel, restoran, UMKM, Event Organizer, pelaku seni dan budayawan untuk saling merangkul dan bersinergi menjadikan Bali yang ajeg dan bersama-sama menggeliatkan kembali pariwisata khususnya di Bali,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner di Pantai Pandawa, Jimbaran pada hari Jumat, 4 September 2020.
Acara pada hari pertama dibuka dengan Gala Dinner Welcome Remarks bersama 153 perwakilan agen perjalanan wisata dari seluruh Indonesia.
Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Sekretaris Kadisparda Kabupaten Badung, Ketua DPD ASITA, Ketua PHRI, Ketua DPD ASSPI, Ketua DPD IPI dan BUMDA Desa serta Bendesa Adat Desa Kutuh.
Baca Juga: Pegawai THL Berpolitik Praktis, Begini Tanggapan Bawaslu Badung
Fransiskus pun menjelaskan, dengan adanya pelonggaran aktivitas pada tatanan era baru yang ditandai dengan upaya program pemerintah dalam verifikasi dan sertifikasi seluruh industry pariwisata menandakan bahwa Pulau Bali sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan domestik dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Cleanliness, Health and Safety.
Di akhir sambutannya, ia mengungkapkan harapannya kepada semua komponen pariwisata yang ada di Bali maupun seluruh Indonesia untuk bisa saling berkolaborasi agar membawa hal postif pada kemajuan pariwisata sehingga roda perekonomian Indonesia bisa kembali berputar.
