RINGTIMES BALI- Ketut Mangku (51) nekat menyudahi hidupnya dengan cara gantung diri di pohon mahoni, di sebuah tegalan barat rumahnya di Banjar Peninggaran, Desa Seraya, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Senin 10 Agustus 2020.
Usut kali usut korban berbuat nekat seperti itu, karena mengalami depresi berat akibat bercerai dengan istrinya dan menderita sakit yang tak kunjung sembuh.
Kapolsek Karangasem Kompol I Ketut Suartika, dikonfirmasi sore kemarin membenarkan kejadian itu. Dia megatakan, pria yang berkeja sebagai petani itu ditemukan gantung diri oleh anaknya bernama I Kadek Maspiko (26), sekitar pukul 07.00 Wita, dengan menggunakan tali nilon warna biru pada dahan pohon mahoni.
Baca Juga: Koster Mulai Kenalkan Paket Dana-Artha di Karangasem
“Saat gantung diri kondisi korban hanya mengenakan celana dalam dan kepala terbungkus baju milik korban,” ucap Kompol Suartika.
Pagi itu, lanjut Kompol Suartika, anak korban hendak melihat sapi peliharannya di kandang. Tapi belum sampai di kandang, tiba-tiba dia melihat sosok tubuh manusia menggelayut tergantung di pohon mahoni. Saat didekati, Maspiko tersentak, pasalnya sosok yang tergantung itu adalah orang tuanya.
Mendapati ayahnya tergantung, Maspiko menjerit histeris minta tolong. Jeritan Maspiko didengar I Ketut Orta (41), pamannya, yang saat itu sedang mandi. Curiga akan jeritan keponakannya itu, Orta lalu bertanya dan dijawab olah Maspiko bahwa ayahnya tergantung di pohon mahoni.
Baca Juga: Akhirnya, Pengeroyok Dokter Jaga RSUD Banyuwangi Ditangkap Polda Jawa Timur
Mendengar hal itu, Orta bergegas menggunakan pakaian, selanjutnya dia bersama keponakannya menuju lokasi kejadian. Sampai disana, Orta langsung memanjat pohon mahoni menggunakan tangga bamboo yang ada disana.
Selanjutnya dia menurunkan tubuh kakaknya dari tiang gantungan dengan maksud memberikan pertolongan.