Diduga Sebar Ujaran Kebencian Terhadap Media, Pemilik Akun Facebook Diadukan ke Polisi

- 11 Juli 2020, 18:24 WIB
Ketua SMSI Bali, Emanuel Dewata Oja alias Edo, bersama Pemimpin Redaksi beritabalionline.com, Dewa Made Suta Sastradinata dihantar Polisi piket menuju ruang pelaporan Siberkrim Polda Bali.
Ketua SMSI Bali, Emanuel Dewata Oja alias Edo, bersama Pemimpin Redaksi beritabalionline.com, Dewa Made Suta Sastradinata dihantar Polisi piket menuju ruang pelaporan Siberkrim Polda Bali. /

RINGTIMES BALI – Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Bali, Dewa Suta Sastradinata melaporkan pemilik akun media sosial (Medsos) facebook (FB) ke Ditkrimsus (Kriminal Khusus) Polda Bali.

Pemilik akun berinisial PA tersebut dianggap telah melakukan penghinaan.

Pasalnya, pemilik akun mengcapture serta memposting berita berjudul 'Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Pendatang dan WNA Lolos Tanpa Pemeriksaan' yang ditulis oleh Dewa Sastra, pada Sabtu, 4 Juli 2020 dengan ditambahi komentar “Anjing yg buat berita ini…. The people made this news is “DOG”.

Baca Juga: Rampung 50 Persen, Pembuatan Jalan TMMD Buahan-Kerta Dikebut

Saat melapor Dewa Sastra yang didampingi Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bali, Emanuel Dewata Oja dan beberapa Pengurus SMSI Bali lainnya menyerahkan beberapa lembar bukti screenshot terkait dengan postingan ujaran penghinaan.

“Secara pribadi saya tidak terima karena dihina (dikatakan anjing),” jelasnya saat ditemui usai melaporkan kasusnya ke Mapolda Bali, Sabtu (11/7/2020).

Ia mengaku baru mengetahui unggahan tersebut pada 5 Juli 2020 lalu atau sehari setelah ia memposting berita di facebook. Namun, ia tidak membalas postingan tersebut karena saat itu sedang mempersiapkan pelaksanaan upacara adat di kampung halamannya, Nusa Penida.

Baca Juga: Pasar Pariwisata Domestik yang Masih Hidup Lebih Lama

“Saat membaca postingan itu saya berusaha menenangkan diri dan bersabar karena pada saat itu saya di rumah sedang mempersiapkan pelaksanaan upacara adat. Namun demikian, saya tidak terima dihina dengan sebutan yang sangat tidak terhormat. Sebagai manusia, tentu saya punya harga diri sebagaimana juga orang lain yang pasti tidak terima jika harga dirinya dihina serta dilecehkan, lebih-lebih itu disampaikan di ruang publik (media sosial),” tutur Dewa Sastra.

“Apalagi dalam akun tersebut jelas menyamakan diri saya dengan binatang. Saya tidak terima diri saya dihina,” imbuh bapak dua orang putra yang sudah 32 tahun menggeluti profesi wartawan.

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x