RINGTIMES BALI - Dimulainya tatanan hidup baru (new normal) diprediksi akan berimbas pada peningkatan pengguna jasa penyebrangan di Selat Bali.
Jika jumlah pengguna jasa melonjak maka kemungkinan akan terjadi penumpukan, di tempat rapid tes, mengingat syarat bagi setiap orang yang keluar masuk Bali wajib membawa hasil rapid tes non reaktif belum dicabut.
Untuk mengecek kesiapan pelabuhan Gilimanuk sebagai penyedia jasa penyebrangan lintas Jawa - Bali, Kamis (9/7) sore dipantau Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Kurnia Dewantara.
Baca Juga: Ingin Tahu Apakah Pasangan Anda Selingkuh, Ini Ciri-Cirinya
Kedatangan Pangdam yang belum sebulan menjabat itu diterima Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok, Bupati Jembrana, I Putu Artha dan Forkominda serta jajaran ASDP.
Dari data yang disampaikan ASDP kalau di masa covid 19 jumlah pengguna jasa penyebrangan menurun lebih dari 50 persen dibanding sebelum wabah corona terjadi.
Saat masih normal sehari rata-rata pengguna jasa penyebrangan sekitar 3000 sampai 4000 orang. Sedangkan saat covid paling banyak hanya 1500 orang.
Setelah new normal kemungkinan jumlah pengguna jasa penyrbrangan akan kebali melonjak seperti sebelum masa covid.
Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Bali Melalui Penggunaan Non Tunai