Kerap Dituduh Loloskan Pendatang tanpa Rapid Test, Tokoh Jembrana Meradang

- 1 Juni 2020, 23:02 WIB
Pantauan situasi di Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali pada Sabtu (30/5/2020).*/
Pantauan situasi di Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali pada Sabtu (30/5/2020).*/ /I Dewa Putu Darmada/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Terungkapnya ratusan orang yang datang ke Bali melalui pintu penyeberangan ASDP Ketapang - Gilimanuk tanpa dilengkapi surat keterangan hasil rapid tes membuat gerah banyak pihak. 

Bahkan beberapa pihak menuding oknum petugas jaga di Gilimanuk sebagai biang kerok lolosnya ratusan orang tersebut. 

Bahkan beberapa pihak mencurigai ada petugas yang melakukan permainan kotor dengan sengaja meloloskan pendatang hanya demi mendapat “uang rokok”.

Baca Juga: JR Smith Pebasket NBA Pukuli Orang Saat Unjuk Rasa George Floyd di AS

Ironisnya, yang dituding bermain kotor adalah petugas dari Bumi Makepung Jembrana. 

Tuduhan-tuduhan tersebut membuat sejumlah tokoh masyarakat Jembrana angkat bicara. 

Tudingan tersebut dinilai oleh sejumlah tokoh sangat tidak adil karena sedikit-sedikit menyalahkan petugas di Jembrana.

Baca Juga: Di Afrika Selatan Kasus COVID-19 Diprediksi Melonjak 30.000 Orang  

Padahal, menurut para tokoh, petugas jaga sudah berupaya maksimal siang malam untuk mengamankan Bali. 

"Ini sungguh tidak adil, kasihan aparat di Jembrana, baik itu Pol PP (Satpol PP), Polisi atau TNI. Mereka sudah mati-matian menjaga pintu masuk Bali siang malam. Imbalan yang mereka terima tidak seberapa. Jangan lantas jika ada perantau tidak lengkap lolos iju-iju menyalahkan petugas di Gilimanuk, mereka juga punya keterbatasan," ujar Ngurah Adil, salah seorang tokoh masyarakat Jembrana, pada Senin (1/6/2020).

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x