Menurutnya, masyarakat dapat teredukasi dengan baik melalui pemberitaan, penyiaran maupun penyajian berita-berita yang berkelanjutan seputar bencana sehingga aksi-aksi preventif dapat dilakukan.
Demikian juga ketika bencana terjadi, kesempatan menyelamatkan jiwa dan raga menjadi besar ketika media memainkan perannya dengan aktif, terlebih saat ini dengan kekuatan media sosial dan kecepatan informasi yang segera dapat diperoleh oleh masyarakat luas, imbuhnya.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Pasangan Semakin Lengket, Salah Satunya Ketahui Kesukaannya
Baca Juga: 2 Tersangka Praktek Filler Payudara Beromzet Rp75 Juta Ditangkap Polres Metro Jakarta Barat
Sebagai salah satu bentuk penguatan solidaritas wartawan dalam kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana, diharapkan melalui pertemuan ini, katanya juga dihasilkan program kerja yang disusun dan dilaksanakan bersama oleh komunitas wartawan yang tergabung di Wartawan Peduli Bencana (WAPENA) Bali.
Dalam kesempatan tersebut diungkapkan pula oleh Gede Sudiartha bahwa Bali telah terpilih sebagai tempat diselenggarakannya Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 mendatang yang akan dihadiri oleh sekitar 182 negara.
Baca Juga: Nia Ramadhani Sebut Dirinya Cantik, Netizen: Bangga di Dunia Belum Tentu di Akhirat
Baca Juga: Hotma Sitompul Sebut Bams dan Ibunya Jahat, Netizen: Karakter dan Sifat Asli Hotma Keluar
GPDRR ini tentunya menjadi ajang potensial bagi wartawan untuk dapat meningkatkan perannya dalam berkontribusi mengurangi risiko bencana baik bagi Bali, maupun Indonesia dan dunia pada umumnya.***