Gunung Agung di Bali Meletus Sebabkan Ribuan Kematian Dalam Sejarah 16 Maret

- 16 Maret 2021, 07:15 WIB
Fenomena gunung Agung Meletus di Bali meletus menyebabkan jumlah kematian hingga mencapai 1.148 korban jiwa dalam sejarah 16 Maret
Fenomena gunung Agung Meletus di Bali meletus menyebabkan jumlah kematian hingga mencapai 1.148 korban jiwa dalam sejarah 16 Maret /ARAHKATA/Twitter.com/@BPPTKG


RINGTIMES BALI -
Meletusnya Gunung Agung di Bali sebabkan ribuan jugalah kematian dalam sejarah 16 Maret.

Untuk pertama kali dalam sejarah, Salah satunya adalah musibah gunung Agung di Bali meletus hingga menyebabkan banyaknya kematian hingga kerusakan.

Inilah catatan sejarah terkait meletusnya gunung Agung di Bali yang sebabkan kematian dalam sejarah 16 Maret.

Baca Juga: Kobohongan Elsa Terbongkar, Andin Marah, Al dan Nino Terkejut di Sinetron Ikatan Cinta 16 Maret 2021

Menurut catatan sejarah, gunung Agung telah mengalami erupsi kurang lebih 6 kali dalam kurun waktu 200 tahun. Letusan gunung Agung yang pertama kali tercatat dalam sejarah terjadi pada tahun 1808, yang membawa emisi abu dan batu-batu besar.

Letusan kedua terjadi pada tahun 1821. Letusan gunung Agung kali ini tergolong normal dan terjadi dalam skala yang lebih kecil dari letusan sebelumnya. Sementara pada tahun 1843, gunung Agung kembali meletus sebagaimana yang tercatat dalam laporan oleh Heinrich Zollinger.

58 tahun yang lalu, tepatnya pada pada 16 Maret 1963, gunung Agung kembali meletus dengan dahsyat. Kehancuran letusan tahun 1963 terbukti tidak hanya sebabkan kematian tetapi juga dampaknya yang luas ke seluruh Indonesia dan dampak iklim jangka pendek.

Baca Juga: Al Ungkap Kebenaran Reyna, Nino Menyesal, Andin Syok di Sinetron Ikatan Cinta 16 Maret 2021

Letusan 1963 adalah salah satu letusan gunung berapi pertama yang memiliki dampak iklim yang berumur pendek karena sejumlah besar belerang yang disuntikkan ke atmosfer yang lebih tinggi. Perkiraan penurunan temperatur global bervariasi antara 0.1C hingga 0.4C.

Gunung Agung di Bali mengalami erupsi besar pada Februari 1963 hingga Januari 1964. Pada 18 Februari 1963, penduduk lokal mendengar suara letusan keras dan melihat asap tebal keluar secara vertikal dari puncak Gunung Agung.

Halaman:

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: express.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x