RINGTIMES BALI – Umat Hindu telah memasuki Tahun Baru Saka 1934 setelah melakukan Hari Raya Nyepi pada 14 Maret 2021.
Selanjutnya, umat Hindu akan melakukan kegiatan lanjutan yakni Ngembak Geni. Kegiatan ini merupakan rentetan akhir dari perayaan Hari Raya Nyepi.
Pada hari Ngembak Geni, masyarakat Hindu selalu melakukan persembahyangan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar diberikan kemudahan serta kebaikan agar menjadi pribadi yang baik dan baru.
Menurut etimologi yang Ringtimesbali.com kutip dari situs Panduan Wisata Bali, Ngembak Geni berasal dari dua kata yakni, Ngembak dan Geni.
Baca Juga: Makna Pengerupukan dan Ogoh-ogoh Menyambut Hari Raya Nyepi
Baca Juga: Makna Hari Raya Nyepi dan Catur Brata Penyepian, Salah Satunya Tidak Boleh Bekerja
Ngembak memiliki arti ‘bebas’ sedangkan Geni artinya ‘api’. Sehingga Ngembak Geni bermakna bebas dalam menyalakan api.
Selain itu, Ngembak Geni memiliki arti secara luas yakni membolehkan melakukan berbagai macam aktifitas seperi sebelumnya.
Hal itu terjadi karena, pada saat Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu melakukan 4 jenis larangan yang harus dipatuhi yang disebut dengan Catur Brata Penyepian.
Baca Juga: Rindu Perayaan Nyepi, Remaja Bali Lakukan 'Prank' Ogoh-ogoh Versi Manusia