"Untuk itu saya sudah minta pusat agar Bali dapat prioritas vaksin,” imbuhnya.
Guru Besar ISI Denpasar tersebut juga mengatakan syarat lainnya adalah fasilitas kesehatan yang menyerupai dengan negara asal, yaitu Tiongkok.
“Ini juga mesti kita siapkan, setidaknya fasilitas kita harus sama. Sehingga ada kepercayaan negara tersebut mengizinkan warganya berwisata ke Bali,” bebernya.
Baca Juga: Aksi Keprok Kaca Mobil Kembali Terjadi di Gianyar, Disangka Dompet Pouch Make Up Digondol
Lebih lanjut, ia juga menegaskan disiplin akan protokol kesehatan Covid-19 salah satu hal penting yang harus diperhatikan jika ingin membuka border.
Ia mengaku bersyukur saat ini Bali menduduki posisi kedua taat terhadap prokes dengan angka 98,3 persen di bawah Kalimantan Barat sebesar 98,6 persen.
“Ini tentu menjadi modal kita untuk meyakinkan masyarakat internasional jika Bali memang sudah siap menyambut wisatawan internasional,” tambahnya.
Baca Juga: Bali Siaga Banjir Hari Ini, Berikut Titik Wilayah yang Berpotensi Terdampak
Ia juga mengatakan bahwa pelaku pariwisata juga sudah jauh-jauh hari menyiapkan program sertifikasi CHSE di setiap akomodasi, restoran, dan destinasi wisata.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan berhenti menggaungkan implementasi prokes kepada masyarakat. Karena.hal tersebut adalah nilai jual pertama pariwisata Bali di masa pandemi ini.