Pada 13 Mei 1857 wilayah Bali Utara kembali diguncang gempa bumi berkekuatan M=7,0. Gempa kuat dengan episenter di laut ini dilaporkan memicu tsunami yang menyebabkan sebayak 36 korban meninggal dunia.
Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Keluarkan Peringatan Tsunami, Gempa Bumi Pasifik Jadi Awalan
Gempa bumi Bali 1976
Gempa bumi Bali 14 Juli 1976 berkekuatan M=6,5 populer disebut sebagai Gempa Seririt. Gempa yang dipicu oleh aktivitas sesar ini menyebabkan kerusakan parah di Buleleng dan Negara.
Tercatat sebanyak 573 orang meninggal dunia di Buleleng, Jembrana, dan Tabanan. Sementara 4.000 orang lainnya luka-luka dan sekitar 450.000 orang kehilangan tempat tinggal dan tidak ada korban meninggal. Gempa bumi ini dilaporkan memicu tsunami kecil di pantai utara Bali.
Baca Juga: Jepang Bersiap Hadapi Gempa Susulan Setelah Dilanda Gempa Bumi Berkekuatan 7,3 SR
Gempa bumi Bali 1917
Gempa bumi Bali bermagnitudo 6,6 terjadi pada 21 Januari 1917. Gempa ini memiliki episenter yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali.
Gempa bumi ini menyebabkan longsoran yang hebat di berbagai tempat di Bali. Sekitar 80% dari jumlah korban gempa diakibatkan oleh longsoran.
Dalam buku “Pura Besakih”, Fox (2010) menceritakan bahwa gempa ini menelan korban jiwa sebanyak 1.500 korban meninggal, merusak 64.000 rumah termasuk istana, 10.000 lumbung beras, dan 2.431 Pura, termasuk Pura Besakih.