RINGTIMES BALI – Pulau Bali tak hanya dikenal dengan keindahan pulau dan keberagaman budayanya saja, tapi ia juga merupakan tempaat tinggal bagi spesies endemik yakni Jalak Bali.
Burung Jalak Bali mempunyai nama latin Leucopsar rothschildi yang memiliki kemerduan kicauan dan bentuk tubuh yang menawan.
Masyarakat lokal mengenalnya dengan sebutan curik putih atau curik Bali dan burung ini telah menjadi maskot Pulau Bali sejak tahun 1991.
Baca Juga: Ramai Wisatawan Reschedule Jadwal karena Harus Test PCR, Ini Jawaban Gubernur Bali Wayan Koster
Dilansir Ringtimesbali.com dari indonesia.go.id, ahli satwa asal Inggris, Dr. Walter Rothschild adalah orang yang pertama menemukan burung ini pada 1910.
Dua tahun kemudian Dr. Walter Rothschild mempublikasikan hasil temuannya dalam jurnal ilmiah. Sejak saat itu Jalak Bali dienal oleh masyarakat dunia.
Saat itu di alam liar populasi burung yang memiliki ciri surai atau jambul kepala putih indah ini jumlahnya sekira 500 hingga 900 ekor.
Baca Juga: Uji Vaksin Sinovac Banyak Disorot Masyarakat, Begini Tanggapan BPOM
Persebaran paling banyak ada di kawasan Bubunan-Buleleng hingga ke daerah Gilimanuk yang berada di Bali bagian barat, dekat dengan dengan Pulau Jawa.
Burung berwarna bulu dominan putih dengan corak hitam pada sayap dan ekor ini memiliki habitat asli yang terbatas.